JAKARTA, Indotimes.co.id – Menko Perekonomian Darmin Nasution terkesan kebingungan mengkoordinasikan kementerian-kementerian di bawahnya. Bukannya bersinergi, yang terjadi justru pertarungan kebijakan antar kementerian.
“Misalnya, antara Kementerian Pertanian Perdagangan tidak sinkron. Antara Kementerian KUKM dan Kemendag serta Kementerian Perindustrian tidak saling menguatkan. Bahkan terkesan saling meniadakan dan masih banyak lagi kelemahan Menko jika dipaparkan,” papar Direktur Riset Global Base Review (GBR), Sutia Budi.
Menurut Sutia, saat ini dibutuhkan Menko yang kuat, mampu mengkoordinasikan dan menyinergikan kekuatan. Ia juga mempertanyakan janji Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menerima mandat dari Presiden Jokowi pada Desember 2016 lalu.
“Ingat loh, Desember lalu Bu Menteri pernah mengatakan bahwa ‘Saya berjanji menerima pekerjaan sebagai Menteri Keuangan untuk membuat APBN yang bisa menciptakan masyarakat adil dan makmur. Tapi mana buktinya?” kritik Sutia.
Sebagai catatan, laporan Indeks Daya Saing Global periode 2016-2017 yang dirilis World Economic Forum menunjukkan daya saing Indonesia merosot dari peringkat 37 tahun lalu menjadi peringkat ke 41 tahun ini dari 138 negara di dunia.
Menkeu Sri selalu berdalil bahwa hal itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi dunia melambat, upah kemahalan, produktivitas SDM rendah, dan semacamnya.
“Terlalu banyak retorika. Menteri ini harus segera dievaluasi,” tukasnya.