YOGYAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM memberikan beberapa penghargaan kepada para Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, dan Walikota) atas kinerjanya dalam pemberdayaan koperasi dan UKM di wilayahnya masing-masing.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada koperasi-koperasi yang dinilai berkinerja terbaik sepanjang tahun 2017. Penghargaan tersebut langsung disematkan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2018 Bidang Koperasi dan UMKM yang diselenggarakan di kawasan Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Rabu (4/4).
Penghargaan bagi daerah yang menjadikan dinas yang membidangi koperasi dan UKM tidak dicampur dengan sektor lain, plus dukungan alokasi APBD untuk pemberdayaan KUMKM, diberikan kepada Provinsi DI Yogyakarta, Maluku Utara, Jatim, NTT, Bangka Belitung, dan Sulsel. Sementara untuk kabupaten/kota diberikan kepada Kota Padang, Kabupaten Minahasa Selatan (Sulut), Kota Sungai Penuh (Jambi), Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Deli Serdang, dan, Kabupaten Tabanan (Bali).
Penghargaan bagi Pemda dengan pengelolaan data koperasi terbaik 2017 diberikan kepada DI Yogyakarta, Babel, Sumbar, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gianyar (Bali), dan Kota Kupang (NTT). Sementara penghargaan pengelolaan dana dekonsentrasi terbaik 2017 diberikan kepada Jatim, Bali, dan Sumsel.
Berikutnya adalah penghargaan bagi koperasi sebagai penyelenggara pelatihan terbaik 2017 diberikan kepada KSP Rias (Sumsel), KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional (Lampung), dan KSP CU Dharma Prima Kita (Yogyakarta). Sedangkan koperasi produksi penerima penghargaan dengan nilai transaksi tertinggi 2017 diberikan kepada Koperasi Agro Niaga KAN Jabung (Kabupaten Malang), KUD Mukti Jaya (Kabupaten Musi Banyuasin), dan KUD Tani Makmur (Yogyakarta).
Selanjutnya, koperasi penerima penghargaan penerima pinjaman dana bergulir LPDB KUMKM terbaik 2017 diberikan kepada Inkopsyah (DKI Jakarta), BMT Beringharjo (Yogyakarta), dan Koperasi Giri Mitra (Bali).
Sementara itu, dalam sambutannya, Menkop Puspayoga kembali mengajak Pemprov, Pemkab, dan Pemkot di seluruh Indonesia untuk meningkatkan program-program yang sudah berjalan, yang tercakup dalam program Reformasi Total Koperasi.
“Dengan sinergi antara pusat dan daerah beserta seluruh stakeholder kita bisa mencapai target PDB Koperasi dari 1,7% pada 2014 menjadi 4% pada 2016. Begitu juga dengan rasio kewirausahaan kita yang sudah meningkat dari 1,65% menjadi 3,10%. Itu semua berkat kerjasama dan kerja keras kita semua,” ungkap Puspayoga di hadapan para kepala daerah dan kepala dinas koperasi dan UKM seluruh Indonesia.
Menkop menambahkan, program pembiayaan seperti KUR, dana bergulir, kredit Ultra Mikro Indonesia, dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) bagi UKM berorientasi ekspor, akan terus ditingkatkan.
“Suku bunga KUR terus menurun dari 22% menjadi 9% dan kini sudah 7%. NPL KUR juga terus menurun setiap tahunnya. Itu artinya, bila NPL KUR turun maka kualitas UKM terus meningkat. Tanpa pemda, kami tidak bisa apa-apa. Karena Pemd merupakan ujung tombak dalam memberdayakan koperasi dan UKM,” ujar Puspayoga.
Begitu juga dengan dana bergulir. Menurut Puspayoga, suku bunga dana bergulir dari LPDB KUMKM sebesar 0,3% perbulan untuk koperasi dan 0,2% untuk UKM.
“Itu sudah kecil. Jadi, kalau ada yang macet itu dipastikan moral hazzard dan akan diserahkan ke pihak berwajib. Karena tidak mungkin macet kecuali sengaja dimacetkan,” kata Menkop.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X meyakini bahwa program Reformasi Total Koperasi dapat menghasilkan unit usaha Koperasi yang efisien, efektif, dan produktif.
“Sudah saatnya kita membangun koperasi dari kuantitas menuju kualitas. Selain itu, harus ada pula reorientasi pola pikir dari struktur hirarki ke partisipatif,” kata Sri Sultan.
Dalam ketatnya persaingan global, Sri Sultan meyakini bahwa koperasi dan UMKM Indonesia mampu berdaya saing. Caranya, dengan melakukan diferensiasi pasar sesuai karakter daerah masing-masing dengan menghasilkan produk yang berkualitas global.
“Dengan kerja sama horisontal dan integrasi vertikal antar koperasi dan UKM seluruh Indonesia, serta fokus kepada bisnis inti, saya yakin kita mampu dalam persaingan global. Itu semua bisa diwujudkan dengan adanya sinergi antara pusat dan daerah dan seluruh stakeholder,” pungkas Sri Sultan.