Menkop UKM: Dana Remitansi Potensial Jadi Kekuatan Kapital Jika Dikelola dengan Baik

JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, dana remitansi (pengiriman uang) khususnya dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dapat menjadi kekuatan kapital yang cukup besar jika dikelola dengan baik.

“Setelah PMI pulang ke tanah air, ia bisa membuka lapangan baru atau menginvestasikan dananya di usaha tertentu. Jadi tidak sekadar pengiriman uang atau remitansi semata,” kata Teten Masduki usai menyaksikan MoU antara PT MNC Kapital Indonesia denga Bank Kerjasama Rakyat Malaysia Berhad (Bank Rakyat) di Jakarta, Sabtu (21/10).

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Pembangunan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick, Acting Chairman Bank Rakyat Malaysia Datuk Mohd. Irwan Mohd Mubarrak dan Excecutive Chairman MNC Group Harry Tanoesoedibjoe.

Teten menjelaskan, kerja sama antara PT MNC Kapital Indonesia dengan Bank Rakyat Malaysia diyakini dapat memberikan penguatan bagi para PMI yang selama ini bekerja di Malaysia.

Baca Juga:  Ajak 15 Startup ke Singapura, Menkop UKM Sebut Startup Lokal Siap Go Global

“Saya percaya kerja sama ini akan memberikan kemudahan dan keamanan , transaksi valuta asing, serta pendampingan investasi keuangan kepada pekerja migran Indonesia,” kata Teten.

Ia juga menegaskan, Indonesia harus mengambil tindakan konkret untuk memperkuat perlindungan pekerja migran dan juga mendukung pertumbuhan serta hubungan internasional yang lebih baik bagi Indonesia.

“Pekerja migran berperan dalam mendukung ekonomi, maka PMI membutuhkan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja dengan cara mengurangi risiko eksploitasi, pelecehan, dan pelanggaran hak asasi manusia,” kata Menkop UKM.

Selain itu perlindungan hukum yang tidak kalah penting, kemudian kesejahteraan sosial dengan dukungan psikologis dan akses kepada kesejahteraan sosial yang diperlukan.

Menkop UKM juga berharap kepada perbankan PT. MNC Kapital agar dapat memberikan pembiayaan yang mudah dan murah kepada UMKM khususnya PMI yang ingin memulai menjalankan usaha.

Baca Juga:  Menteri Puspayoga: Fondasi Ekonomi Indonesia Kuat di Tangan Koperasi

“Hal itu karena berdasarkan survei , adanya kesenjangan finansial yang masih sangat besar, sebanyak 69,5 persen pelaku UMKM belum mendapatkan akses kredit perbankan. Potensi permintaan kredit mencapai Rp1.605 triliun,” kata Teten.

Dalam menumbuhkan ekosistem usaha yang kondusif bagi UMKM, kata Menteri Teten, pemerintah juga telah menerapkan langkah strategis di bidang pembiayaan.

“Pemerintah terus menumbuhkan ekosistem yang kondusif bagi UMKM khususnya bidang pembiayaan, antara lain pembiayaan dalam kluster/rantai pasok melalui skema KUR klaster, dan pembiayaan koperasi melalui LPDB dengan bunga yang rendah,” ujar Menkop UKM.

Ia juga mengajak kolaborasi antar negara dalam mendukung PMI dan mendorong .

“Maka dari itu saya mengajak, mari kita tingkatkan kolaborasi antar negara seperti saat ini untuk mendukung Pekerja Migran Indonesia serta mendorong UMKM Indonesia naik kelas,” kata Teten.

Baca Juga:  Asosiasi Knalpot Curhat ke Menkop UKM Kerap Dituduh Produksi Knalpot Bising