BELANDA, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menjajaki peluang kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts di Belanda terkait program inkubasi bisnis bagi wirausaha pemula (Start-Up) melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh Deputi bidang Kewirausahaan Siti Azizah dengan Chief Executive Officer PUM.
Menkop UKM Teten Masduki menilai, PUM Netherlands Senior Experts telah berhasil dalam menciptakan iklim usaha bagi start-up di 36 negara dengan total proyek 1.300 – 1.700 per tahun bagi 45.000 wirausaha. Keberhasilan PUM ini akan direplikasi melalui program pemerintah di Indonesia agar semakin besar peluang terciptanya wirausahawan baru.
“Sebagai upaya kami untuk mengoptimalkan proses dan hasil inkubasi usaha yang selama ini telah berlangsung, kami bermaksud untuk menjajaki prospek kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts. Salah satu area fokus yang menarik dari apa yang dilakukan PUM terkait program partnership adalah penerapan SDG’s nomor 8 (Decent Work dan Economic Growth),” kata Teten Masduki dalam kunjungan kerjanya di Belanda, Selasa (23/1).
Teten mengaku terkesan dengan dukungan yang diberikan oleh 1.300 volunteer experts PUM kepada 800-1600 UKM di 36 bidang usaha yang berbeda setiap tahunnya. Dengan inisiatif tersebut dia berharap target penciptaan wirausaha baru di Indonesia sebesar 1 juta di tahun 2024 dapat tercapai.
Dalam upaya peningkatan rasio kewirausahaan ini, kata Menkop UKM, pemerintah Indonesia telah mendirikan SMESCO, sebuah organisasi yang berspesialisasi dalam memberikan layanan promosi dan pemasaran kepada UKM Indonesia.
“(Layanan) ini termasuk informasi pasar, alat pemasaran, promosi produk, jaringan pemasaran, distribusi, konsultasi pemasaran, dan inkubasi pemasaran. Tujuan kami adalah membekali UKM dengan keterampilan dan sumber daya yang diperlukan untuk berkembang baik di pasar domestik maupun global,” kata Teten.
Teten menjelaskan, sejak tahun 2021 Pemerintah Indonesia melalui Kemenkop UKM telah melaksanakan program inkubasi wirausaha pemula melalui kemitraan dengan 20 lembaga inkubator bisnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini telah berhasil menginkubasi lebih dari 350 start-up.
“Mayoritas mitra lembaga inkubator bisnis ini telah bekerja sama dan berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Sisanya berasal dari bentukan pemerintah daerah di Indonesia,” ujar Teten.
Untuk melanjutkan langkah-langkah tersebut, pihaknya akan berkolaborasi dengan PUM Netherlands Senior Experts di Belanda agar target implementasi program SDG’s nomor 8 di tahun 2030 juga bisa tercapai.
Beberapa program SDG’s yang dimaksud dalam poin 8 tersebut di antaranya adalah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai kondisi nasional. Selain itu juga diharapkan bisa mencapai produktivitas ekonomi yang lebih tinggi melalui diversifikasi.
“Kami juga menargetkan untuk bisa mendorong kebijakan yang berorientasi pada pembentukan usaha formal dan pertumbuhan UMKM melalui pemutakhiran teknologi dan inovasi,” kata Teten Masduki.
Teten juga berharap kolaborasi dan sinergi dari peluang kerja sama ini mampu mendorong efisiensi konsumsi dan produksi sumber daya global. Selanjutnya dapat menurunkan proporsi kaum muda yang tidak bekerja sehingga mereka memiliki kesempatan kerja yang produktif dan layak.
“Ditargetkan juga mampu mendorong pariwisata berkelanjutan dan memperkuat kapasitas lembaga keuangan,” kata Teten Masduki.