BEKASI, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi (Kemenkop) terus berupaya menggelorakan semangat berkoperasi pada anak muda (generasi Z) khususnya dari kalangan akademisi/mahasiswa sebagai bagian dari upaya meningkatkan partisipasi masyarakat berkoperasi.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Perkoperasian dan Jabatan Fungsional Kemenkop Nasrun Siagian mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik minat mahasiswa dan generasi milenial bergabung dalam koperasi adalah melalui literasi dan sosialisasi yang mendalam terkait koperasi.
Menurut Nasrun, keterlibatan anak muda termasuk mahasiswa di dalam koperasi menjadi sangat penting karena masa depan koperasi ada di tangan mereka. Untuk itu upaya regenerasi menjadi keharusan agar koperasi terus tumbuh dan berkembang dan menjadi salah satu pilihan utama dalam membangun perekonomian nasional.
“Tujuan kami adalah supaya ada regenerasi dan ada minat yang besar dari generasi milenial untuk bisa berkiprah di koperasi dan menjadi pelopor gerakan koperasi di masa depan. Kami menargetkan akan ada sarjana pelopor koperasi di masa depan dan saya yakin dari Binus ini ada potensi itu,” kata Nasrun mewakili Sekretaris Kementerian Koperasi saat membuka acara Peningkatan Literasi Perkoperasian di Kampus Binus Bekasi, Jumat (20/12).
Nasrun mengaku pemahaman kalangan anak muda dan mahasiswa tentang koperasi masih rendah. Padahal koperasi menjadi salah satu entitas bisnis utama yang menjadi Soko Guru Perekonomian nasional dan sesuai dengan mandat UU 45 terkait pembangunan ekonomi berasakan kegotongroyongan.
Dia mencontohkan beberapa koperasi besar yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya anggota koperasi seperti Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), Kospin Jasa atau Koperasi Karyawan Telkomsel Grup (Kisel). Ini menjadi contoh bahwa koperasi bisa menjadi pilihan utama dalam mendukung pembangunan ekonomi negara.
Nasrun berharap kedepan tingkat literasi masyarakat khususnya dari kalangan anak muda terkait koperasi dapat meningkat seiring dengan target Kemenkop untuk meningkatkan rasio partisipasi masyarakat bergabung dalam koperasi. Dengan begitu diharapkan juga koperasi dapat memberikan nilai tambah bagi produk domestik bruto.
“Kami di Kementerian Koperasi memandang perlu untuk meningkatkan literasi di kalangan akademisi sebab kalau tidak begitu makna pembangunan ekonomi akan bergeser yang tadinya dari koperasi sebagai Soko Guru hanya akan menjadi literatur saja dan dalam praktiknya ekonomi kita digerakkan oleh oligarki,” katanya.
Di akhir sambutannya, Nasrun berharap mahasiswa lulusan dari Kampus Binus dan kampus-kampus lainnya di seluruh Indonesia dapat berkontribusi dalam upaya meningkatkan SDM koperasi di Indonesia dengan bergabung atau menjadi anggota koperasi. Dia percaya dengan SDM yang unggul dan kompeten, masa depan koperasi di Indonesia akan lebih maju.
Di tempat yang sama. Head of Program Bussines Management Binus at Bekasi Diena Dwidienawati mengapresiasi penyelenggaraan program literasi Perkoperasian di kalangan kampus terutama di Binus Bekasi. Hal ini menjadi peluang dan kesempatan bagi seluruh mahasiswanya untuk mendapatkan penjelasan dan konsep utuh terkait koperasi.
“Senang sekali bisa hadir untuk mengikuti acara yang penting ini sebab kalau bicara koperasi terutama dengan generasi Z masih banyak yg belum tahu apasih koperasi itu, apakah koperasi bisa membantu mensejahterakan anggotanya,” kata Diena.
Diena menambahkan, koperasi menjadi salah satu wadah yang sangat bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya dalam pengembangan usaha di masa depan. Dia berharap melalui serangkaian acara tersebut para mahasiswa dapat mulai mendapatkan ide atau inspirasi kedepan untuk pengembangan kapasitas dirinya.
“Koperasi bisa menjadi opportunity yang sangat baik untuk kita berusaha karena kita tidak harus bekerja sendiri, tetapi kita bisa berkelompok (berkoperasi) untuk mewujudkan mimpi kita,” kata Diena.
Dalam acara Peningkatan Literasi Perkoperasian di Kalangan Civitas Akademika ini juga diadakan beberapa panel diskusi dengan tema terkait koperasi yang disampaikan oleh para pemateri yang ahli di bidangnya termasuk oleh pengurus Koperasi dari Kopsyah BMI dan dari pemerintah yang diwakili dari Kementerian Koperasi.