Mursida Dirikan BMT Melawan Rentenir

YOGYAKARTA, Indotimes.co.id – Pengalaman masa kecil Mursida Rambe  menyaksikan banyak orang di sekitar nyaris terjerat utang ke rentenir sangat membekas dihatinya hingga dewasa.

Mursida melihat sendiri pedagang-pedagang kecil hartanya harus disita rentenir karena tidak sanggup bayar utang dengan yang tinggi.

Pengalaman ini mendorong Mursida bersama sejumlah pedagang kecil mendirikan Baitul Maal Wa Tamwil (). Dengan patungan seadanya berdirilah BMT di Pasar Beringharjo atau sekarang lebih dikenal dengan BMT Beringharjo.

Mursida mengungkapkan ia memilih mendirikan BMT karena merupakan satu sistem syariah yang peduli dengan pelaku kecil menengah. Dirinya juga memberanikan diri mengajukan modal senilai Rp 1 juta kepada Dompet Dhuafa, untuk mendirikan BMT Beringharjo pada akhir 1994. Ia bertekad BMT ini mengikis kehadiran rentener di kalangan pedagang Beringharjo.

Mursida mengakui dukungan dari lembaga terkait, seperti Kementerian dan UKM sangat penting membantu pengelolaan manajemen BMT.  Sertifikasi dan pelatihan dari Kementerian Koperasi dan UKM sangat membantu peningkatan kualitas SDM.

“Kami pengelola BMT atau koperasi  merasakan manfaatnya karena mendapatkan bekal ilmu atau info baru dengan aturan atau seputar perkembangan dan informasi sistem syariah. Yang jelas dapat memacu kita untuk menjadi lebih baik,” kata Mursida.

Setelah berjalan lebih dari puluhan tahun, BMT Beringharjo berkembang menjadi salah satu BMT unggulan di Kota Yogyakarta. Jumlah nasabahnya pun semakin banyak, dengan modal yang tak sedikit lagi, sehingga penguatan SDM menjadi penting agar BMT ini memberi banyak manfaat. (chr)