PALEMBANG, Indotimes.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak organisasi remaja putri Muhammadiyah yakni Nasyiatul Aisyiyah (NA) untuk bersama mengembangkan ekonomi syariah di Tanah Air.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat hadir dalam acara Tanwir 2 Nasyiatul Aisyiyah di Kota Palembang, Jumat (8/11) mengatakan Pemerintah menyampaikan penghargaan kepada NA yang telah berkomitmen mendidik generasi muda serta turut mengembangkan ekonomi umat melalui BUANA (Badan Usaha dan Amal Nasyiatul Aisyiyah) yang antara lain berbadan hukum koperasi.
“Indonesia telah berhasil mencapai Indeks Pasar Keuangan Syariah Global Tahun 2019 dengan skor 81,93 atau tertinggi meningkat signifikan dibandingkan 2018 yang berada pada peringkat ke-6. Posisi ini mengukuhkan peran nyata Indonesia dalam industri keuangan dan ekonomi syariah dunia,” katanya.
Ia mengatakan ada beberapa faktor yang mengantarkan Indonesia pada posisi tersebut antara lain dukungan politik, regulasi pemerintah yang diikuti peningkatan ekosistem keuangan dan ekonomi syariah, serta peran dari pembiayaan syariah.
Ia mengatakan ekonomi UKM sangat besar potensinya dengan jumlah pelakunya mencapai 62 juta unit di Indonesia.
“Sebenarnya ini satu potensi yang besar, dibiarkan apa adanya saja kontribusinya 60 persen ke PDB, bayangkan kalau kita gerakkan bersama, kontribusi ke ekonomi nasional akan semakin besar,” kata Teten.
Oleh karena itu ia mengajak Nasyiatul Aisyah (NA) untuk mengembangkan ekonomi rakyat banyak itu salah satunya melalui konsep syariah.
Pemerintah kata Teten telah berkomitmen mengembangkan ekonomi syariah dengan dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah yang dipimpin langsung Presiden sejak 2016 dan meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia hingga 2019-2024.
“Dengan ini Indonesia punya roadmap pengembangan ekonomi syariah. Khusus syariah kita punya kebijakan yang cukup kuat, penguatan nilai rantai halal, penguatan keuangan syariah, usaha mikro kecil, dan ekonomi digital,” katanya.
Teten menegaskan, ekonomi digital merupakan keniscayaan yang saat ini terbukti memberikan kontribusi besar ke sektor UKM.
Kesemua program itu, lanjutnya, merupakan upaya sehingga Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah pada 2024 bisa diraih.
“Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas KUKM dengan memberikan dukungan pendampingan, pelatihan, serta pembiayaan. Kita perlu kerja sama lebih baik karena saya ditugaskan Presiden untuk menggerakkan ekonomi umat agar kontribusi UMKM terus diperkuat,” katanya.
Teten menambahkan, produk UMKM ke depan harus menjadi produk unggulan yang saat ini ekspornya mencapai 14 persen dan diharapkan terus meningkat.
Di sisi lain, koperasi didorong untuk terus melakukan inovasi melalui fintech agar semakin berdaya saing.
“Saat ini kami punya lima program strategis yakni memperbesar market pasar produk UMKM agar ada market driven bukan hanya konsumsi domestik tapi juga ekspor,” katanya.
Program kedua yakni produk UMKM harus berdaya saing tinggi sehingga bisa bersaing, ketiga terkait perluasan skema pembiayaan yang selama ini masih rendah, keempat pengembangan kapasitas dan kelima memperluas kesempatan dan kemudahan berusaha.
“Saya lihat di mall-mall brand-brand lokal belum mendapatkan tempat yang strategis. Konsumsi pemerintah juga bisa menggunakan produk lokal,” katanya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat akan disiapkan nota kesepahaman bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan NA untuk menindaklanjuti rencana kerja sama.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haidar Nashir meminta NA menindaklanjuti ajakan kerja sama Menteri Koperasi dan UKM untuk mewujudkan NA sebagai gerakan keluarga muda tangguh untuk kesejahteraan bangsa.
“Tema ini sangat penting karena dalam perkembangan masyarakat yang modern sekalipun ada gerakan kembali ke keluarga. Kekuarga menjadi harapan untuk tegaknya sistem kehidupan masyarakat bangsa dan negara dimanapun,” kata Haidar.
Menurut dia, NA sangat tepat masuk untuk menghidupkan keluarga sebagai alat untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini mengatakan NA menggelar Tanwir 2 Nasyiatul Aisyiyah di Palembang pada 8-10 November 2019 yang dihadiri hampir 200 perwakilan NA dari 34 provinsi. Tanwir 2 tersebut mengambil tema Gerakan Keluarga Muda Tangguh untuk Kesejahteraan Bangsa.
“NA memandang bahwa perempuan merupakan bagian dari umat dan bangsa yang harus diberi ruang seluasnya untuk terus berkembang, berkiprah, dan bahkan berada di garda terdepan kepemimpinan untuk mewujudkan kemajuan bangsa sebagai bagian dari amar maruf nahi munkar,” kata Diyah.
NA merupakan organisasi gerakan perempuan muda Muhammadiyah yang telah berusia lebih dari 90 tahun yang beranggotakan perempuan berusia 17-40 tahun dan bergerak pada pemberdayaan perempuan dan anak.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel Romli, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Produktivitas dan Daya Saing Herustiati dan Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini.