Pekerja Sosial BRSAMPK Handayani Terjang Rasa Takut: Respon Kasus Ketelantaran Anak Dampak Covid-19

JAKARTA, IndoTimes.co.id – DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah terdampak covid-19 terbanyak di Indonesia. Siang ini, Pekerja Sosial BRSAMPK Handayani merespon pengaduan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pekerja sosial BRSAMPK Handayani bergerak cepat melakukan asesmen sosial.

Pengaduan dari KPAI tersebut mengenai kondisi ketelantaran anak yang bertempat tinggal di sekitaran Bambu Apus Jakarta Timur. Kondisi ketelantaran anak tersebut disebabkan sang Ibu yang saat ini dinyatakan berstatus positif covid-19 dan sedang dalam perawatan di salah satu Rumah Sakit (RS) di Jakarta Timur, sementara sang ayah berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di RS Wisma Atlit Jakarta.

Bersama dengan ketua RT, para pekerja sosial BRSAMPK Handayani mencoba mencari informasi mengenai kondisi anak dan kebutuhan-kebutuhan anak yang harus segera dipenuhi. Setelah berbincang cukup banyak dengan ketua RT, pekerja sosial langsung mengunjungi rumah anak untuk segera memberikan penguatan dan penyuluhan berkaitan dengan pencegahan covid-19 kepada anak. Kedua anak tersebut telah melakukan isolasi secara mandiri selama 6 (enam) hari.

Baca Juga:  Didukung Pimpinan SKK Migas, Publik Sambut Antusias Program Kerja PCJL 2024

Setelah dilakukan asesmen, diketahui apa saja kebutuhan anak, para pekerja sosial BRSAMPK Handayani bergegas memberikan bantuan sosial respon kasus bagi kedua anak tersebut. Selain makanan dan peralatan sekolah seperti buku tulis dan alat tulis, sang kakak juga membutuhkan akses kuota internet karena materi-materi sekolah dilakukan melalui sambungan internet. Selain itu, pekerja sosial juga telah menghubungkan anak dengan pihak Puskesmas Cipayung untuk segera dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Selanjutnya, pekerja sosial BRSAMPK Handayani akan tetap melakukan pengawasan, perlindungan dan pemenuhan hak dan kebutuhan kedua anak tersebut selama kedua orang tuanya berada dalam perawatan di RS.