JAKARTA, Indotimes.co.id – Realisasi penyaluran pinjaman/pembiayaan kepada koperasi dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sudah mencapai 58,2 persen. Realisasi ini setara dengan Rp582 miliar dari pagu anggaran Rp1 triliun yang ditetapkan pemerintah.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, Rp1 triliun dana PEN tersebut ditargetkan tersalurkan semuanya maksimal September 2020. Diharapkan dengan stimulus tersebut pelaku Koperasi dan UMKM bisa memiliki kecukupan modal usaha sehingga produktivitasnya meningkat.
“Dengan kondisi seperti ini LPDB-KUMKM masih diberi amanah untuk salurkan dana PEN Rp1 triliun dan per hari ini kita udah salurkan 58,2 persen,” ujar Supomo di sela-sela Acara Tasyakuran HUT LPDB-KUMKM ke-14 di Jakarta, Selasa (18/8).
Menurutnya, dana PEN untuk KUMKM tersebut sudah tersalurkan kepada 42 mitra koperasi. Hingga saat ini pihaknya masih intens melakukan koordinasi untuk melakukan percepatan penyaluran dana PEN tersebut.
Diakuinya bahwa dalam menyalurkan dana tambahan modal kerja terdapat beberapa hambatan. Diantaranya adalah koperasi calon penerima dana masih ragu-ragu untuk menyalurkan pinjaman ke anggotanya yang merupakan pelaku UMKM. Pasalnya wabah Covid-19 masih menjadi momok bagi sebagian pelaku usaha sehingga membuat produktivitasnya belum optimal.
“Dengan kondisi Covid-19 beberapa koperasi masih berhitung banget kapan Covid-19 akan berakhir jadi mereka nggak sekedar minta pinjaman untuk modal kerja tapi juga berpikir bagaimana menyalurkannya,” ujar Supomo.
Terkait dengan tugas pokok dan fungsi LPDB-KUMKM sebagai lembaga pengelola dana bergulir, hingga saat ini realisasi dana bergulir yang sudah disalurkan (di luar dana PEN) sudah mencapai kurang lebih Rp400 miliar dari target hingga akhir tahun Rp1,85 triliun. Meski masih kecil namun yang sudah masuk dalam tahap komite (tahap akhir pra penyaluran) mencapai kurang lebih Rp1 triliun. Supomo optimis dana bergulir yang menjadi tugasnya bisa tersalurkan seluruhnya hingga akhir tahun.
“Yang sudah dikomitekan sehingga bisa Rp1,85 triliun itu sudah sekitar Rp900 miliar hingga Rp1 triliunan. Kami optimis semua bisa tersalurkan sebab rata-rata itu udah narik tahap awalnya, tinggal narik untuk tahap dua atau ketiganya,” ungkap Supomo.