JAKARTA, Indotimes.co.id – Perkembangan industri di Jawa Timur makin menjanjikan karena adanya kepastian dan kestabilan suplai gas.
PT Pertagas Niaga (PTGN) menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PT Lapindo Brantas Inc di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Rabu (07/12/2016).
Penandatangan perjanjian dilakukan oleh President Director PTGN, Linda Sunarti dan Presiden Lapindo Brantas Inc, Muhamad Husen.
Lapindo akan mensuplai gas dengan volume 560 MMSCF/tahun yang diperoleh dari lapangan gas bumi Tanggulangin, Sidoarjo.
“Gas ini akan digunakan untuk mensuplai kebutuhan industri di Jawa Timur,” kata Linda dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Menurut dia, gas dari Lapindo itu akan mulai on stream pada Januari 2017 hingga April 2020.
Ini sebagai antisipasi menurunnya produksi gas dari lapangan di Pagerungan, Kangean.
Di sisi lain, pihaknya memprediksi kebutuhan gas industri di Jawa timur terus berkembang dan itu harus bisa kami penuhi.
Sebelumnya, Lapindo juga telah mensuplai gas untuk 10.350 sambungan jaringan gas kota Pertamina di Kabupaten Sidoarjo yang dioperasikan oleh PTGN.
Gas dari sumur Lapindo ini disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa transmisi East Java Gas Pipeline, milik PT Pertamina Gas.
Selain dari Lapindo, PTGN juga berencana mengamankan pasokan gas untuk industri dengan pasokan gas dari Husky-CNOOC Madura Limited tahun depan.
Saat ini PTGN mensuplai kebutuhan gas bagi industri baja, keramik dan Compressed Natural Gas (CNG).
Dengan adanya rencana pengembangan kawasan industri baru di Jawa timur, PTGN juga menjajaki mensuplai gas bagi keperluan Independent Power Producer (IPP) yang akan menghasilkan listrik.
“Beberapa industri dan pemerintah daerah telah menjalin komunikasi dengan kami untuk bisa menyuplai gas,” ujarnya.
Hal itu membuat pihaknya optimistis gas dari Lapindo ini akan terserap maksimal oleh konsumen Jawa Timur. (chr)