Pertamina Segera Suplai LNG untuk Industri Jawa Barat

JAKARTA, Indotimes.co.id – Industri di Jawa Barat akan segera mendapatkan suplai energi dalam bentuk gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) Pertamina.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Heads of Agreement (HoA) antara PT Pertagas Niaga (PTGN), afiliasi Pertamina dalam usaha niaga gas untuk industri dengan PT Global Energy Intitama dan PT Laras Ngarso Gede, perusahaan yang bergerak dalam industri suplai energi di Jawa Barat.

President Director PTGN, Linda Sunarti mengatakan, PTGN akan mensuplai LNG sebesar 1,57 juta kaki kubik (MMSCFD) dengan menggunakan transportasi truk isotank.

“LNG ini diperoleh dari PT Badak, Bontang yang dikirim melalui laut dan mendarat di Pulau Jawa melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,” kata Linda Sunarti dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Menurut Linda, niaga LNG melalui moda truk isotank ini sudah mulai berjalan untuk mensuplai konsumen di Jawa Barat ditargetkan pada kuartal pertama di tahun 2017.

Baca Juga:  Makin Positif, Kinerja Kredit BNI Diproyesikan Naik Tahun Ini

“Ini adalah terobosan Pertamina untuk bisa mensuplai gas bagi industri dengan cara lebih cepat dan ringkas khususnya untuk konsumen yang tidak dilalui jaringan pipa gas,” ujar Linda.

Selanjutnya, PTGN bekerja sama dengan Direktorat Gas, PT Pertamina (Persero) menyiapkan enam puluh truk isotank untuk mendistribusikan LNG sebagai bentuk dukungan pada program pemerintah yang mendorong diversifikasi energi.

Dia menambahkan, jumlah isotank yang dioperasikan tak menutup kemungkinan akan bertambah karena permintaan LNG akan terus bertambah di masa mendatang sebagai antisipasi tren menurunnya produksi gas-gas lapangan.

“Niaga LNG ini akan menambah portfolio Pertamina dalam bidang suplai gas untuk industri selain niaga gas melalui infrastruktur jaringan pipa gas maupun Compressed Natural Gas (CNG),” kata Linda.

Diketahui, penandatangan HoA dilakukan antara President Director PTGN, Linda Sunarti, Direktur Utama PT Global Intitama, Hasan Witonowongso Krisno serta Direktur Utama PT Laras Ngraso Gede, Andy Jaya Herawan. (chr)

Baca Juga:  PDB Koperasi Ditargetkan Jadi 6 Persen Pada 2019