JAKARTA, Indotimes.co.id – Penerima bantuan Wirausaha Pemula Kementerian Koperasi dan UKM, Miftahudin Nur Ihsan meraih penghargaan pada program Youth Creative Competition yang diselenggarakan UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia.
Penghargaan yang diumumkan pada 14 Februari 2018 itu, Miftahudin menyabet penghargaan bidang Kewirausahaan.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati mengapresiasi pencapaian peserta Wirausaha Pemula (WP) yang telah menunjukkan kemajuan dalam inovasi, kreativitas untuk mengembangkan usahanya. Dikemukakan capaian ini sejalan dengan tujuan program Wirausaha Pemula yang dirancang khusus untuk membantu pelaku usaha mengembangkan usahanya.
Sebab, program WP tidak hanya semata-mata memberikan bantuan uang tapi juga pendampingan guna meningkatkan kompetensi peserta WP melalui pelatihan berbagai aspek peningkatan kualitas produk dan pemasaran.
“Kami bangga peserta Wirausaha Pemula menunjukkan perkembangan yang luar biasa hingga memperoleh penghargaan UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia,” kata Yuana, Senin (26/2).
Miftahudin, mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta mulai berwirausaha tahun 2015 dengan merintis usaha batik yang diberi nama Smart Batik Indonesia.
Bermodalkan Rp 5 juta, Miftahudi membuat tiga motif batik, yaitu motif bertema pendidikan, transportasi, dan MIPA.
Pemuda yang telah menjuarai 13 lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional ini, lolos seleksi untuk mempreroleh bantuan WP tahun 2017. Sebanyak Rp 12 juta bantuan WP yang diperoleh dari Kemenkop dan UKM digunakannya untuk membeli alat-alat serta bahan baku guna mengembangkan usaha yang telah dijalankan sekaligus inovasi produk.
Atas keuletan dan ketekunan dalam berinovasi, Miftahudin Nur Ihsan pada tahun 2018 mengikuti Program Youth Creative Competition yang diinisiasi oleh UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia. Atas karyanya, Miftahudin memperoleh penghargaan dalam bidang kewirausahaan yang diumumkan pada kegiatan Creative Youth Forum tanggal 14 Februari 2018.
Miftahudin mengatakan, program ini merupakan puncak rangkaian kegiatan, yang diawali dengan kegiatan pembinaan, berupa pelatihan dalam bidang pemasaran, branding, manajemen keuangan serta bantuan Kemenkop dan UKM.
“Smart Batik Indonesia akan memperoleh pembinaan dan fasilitas pengembangan usaha dari UNESCO Jakarta dan Citi Indonesia,” kata Miftahudin.