PLUT Hadir Perdana di Kaltim

SAMARINDA, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha untuk pertama kalinya meresmikan program Pusat Layanan Usaha Terpadu, Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM) Mandiri di Provinsi Kalimantan Timur.

Deputi Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM Yuana Sutyowati mengatakan, PLUT-KUMKM Mandiri ini merupakan program pendana yang baru direalisasikan pada 2017.

Program ini sebagai terobosan dalam rangka pengembangan/replikasi program PLUT-KUMKM sebelumnya.

“Ini adalah dukungan sarana/prasarana dari pemerintah daerah Kaltim dan APBD untuk kegiatan operasional PLUT-KUMKM Mandiri,” kata Yuana usai peresmian, di Samarinda, Kaltim, Kamis (4/5/2017).

Ia menjelaskan, PLUT-KUMKM Mandiri dibangun melalui usulan dari daerah yang sudah menyiapkan fasilitas berupa aset, gedung maupun anggaran melalui APBD.

Selanjutnya Kemenkop UKM akan menyiapkan anggaran untuk membayar honor 7 orang pendamping.

“Daerah yang mempunyai fasilitas gedung boleh mengusulkan kepada kami untuk dijadikan PLUT-KUMKM Mandiri,” ujar Yuana.

Baca Juga:  Gandeng ABB Sakti Industri, PLN Lewat Haleyora Power Perkuat Jaringan Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Kemenkop UKM membuka kesempatan bagi daerah lain yang mempunyai fasilitas gedung untuk bisa dijadikan sebagai PLUT-KUMKM Mandiri.

Untuk itu, petunjuk teknis (juknis) telah dikirimkan kepada para kepala dinas yang membidangi koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia.

Apabila ada daerah yang bersedia menyiapkan fasilitas gedung untuk dijadikan PLUT-KUMKM Mandiri, maka daerah tersebut diharuskan membuat usulan kepada Kemenkop UKM.

Namun sejauh ini baru dua daerah yang merespon perihal tersebut, yakni Sorong (Papua Barat) dan Medan (Sumut).

“Kita belum tahu (berapa yang bisa buatkan PLUT-KUMKM Mandiri), karena menunggu usulan dari daerah. Tapi kemungkinan Sorong dan Medan sudah ok,” kata Asisten Deputi Pendampingan Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM, Evi Nasution.

Kawasan PLUT-KUMKM Mandiri di Kaltim ini terintegrasi dengan 5 gedung, antara lain berfungsi sebagai workshop, tempat pelatihan, rumah kemasan, asrama/wisma untuk akomodasi penginapan para peserta pelatihan.

Baca Juga:  Menarikkah Membangun Infrastruktur Gas saat Harga Komoditi Rendah?

“Diharapkan dengan adanya program ini produk-produk unggulan daerah dapat diakses,” katanya.