LOMBOK, Indotimes.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM melakukan koordinasi terkait percepatan pembangunan zona UKM di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Zona UKM akan diisi oleh pelaku-pelaku UKM yang merupakan penduduk lokal untuk mendukung pariwisata Mandalika.
Saat melakukan peninjauan ke proyek pembangunan KEK Mandalika, di Kuta, Kecamatan Pujud, Lombok Tengah, Puspayoga menegaskan segera meminta tiga deputi, yakni deputi SDM, deputi pembiayaan dan deputi produksi dan pemasaran untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha yang akan mengisi zona UKM.
Turut dalam peninjauan Direktur Konstruksi dan Operasi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ngurah Wirawan, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta dan Staf Khusus Menteri Hermawan Kertajaya.
“Kita harus gerak cepat karena targetnya zona UKM harus selesai Mei 2018. Segera dilaksanakan koordinasi dengan deputi pembiayaan, deputi SDM dan deputi produksi dan pemasaran dengan ITDC selaku pengelola KEK Mandalika,” kata Menteri, Selasa (12/12).
Puspayoga mengatakan, fasilitasi pembiayaan bagi UKM sudah disediakan pemerintah melalui KUR dan kredit Ultra Mikro (UMi) dengan suku bunga yang sangat murah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM di Mandalika.
Bahkan suku bunga KUR terus menurun dari 22 persen menjadi 9 persen dan turun lagi menjadi 7 persen mulai Januari 2018.
Selain itu, melalui deputi SDM akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pelaku UKM karena UKM harus mampu melayani para turis dengan baik dan ramah.
Puspayoga yakin penataan zona UKM yang baik akan sangat mendukung pariwisata KEK Mandalika. KEK Mandalika merupakan salah satu program “Bali Baru” yang dicanangkan pemerintah untuk menggenjot pariwisata di Indonesia.
“Misalnya, cara berjualan pedagang UKM selama ini dengan mengejar pembeli harus diubah.Harus dilakukan dengan mengubah karakter, tidak boleh lagi mengejar turis tapi melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian turis,” kata Puspayoga.
Pariwisata Mandalika saat ini sedang berkembang, mendorong geliat ekonomi masyarakat dengan membangun banyak homestay.
Sejalan dengan hal itu, Menteri mengingatkan agar masyarakat tidak menjual tanah-tanah miliknya kepada investor seperti yang terjadi di Nusa Dua dan Kuta, Bali yang kini dikuasai oleh para investor.
Direktur ITDC Ngurah Wirawan mengatakan, KEK Mandalika akan dibagi menjadi tiga zona yaitu zona Barat, tengah dan Timur. Zona Barat, yaitu zona yang merupakan wilayah penduduk yang selama ini hidup dari pariwisata Mandalika. Di zona Barat inilah akan dibangun zona UKM yang letaknya berdampingan dengan mesjid Nurul Bilad.
Zona kedua adalah zona tengah yang rencananya dibangun konsep family tourism dan ketiga zona Timur merupakan zona luxury lokasi berdirinya hotel-hotel mewah.
Dia mengatakan, pihaknya selaku pengelola KEK Mandalika menata dan membangun infrastruktur dasar.
Untuk zona UKM akan disediakan 302 unit dengan berbagai ukuran. Diharapkan zona UKM akan menjadi bagian dari atraksi wisata di Mandalika karena itu karakter pedagang lokal harus sesuai dengan dunia pariwisata internasional. (chr)