JAKARTA, Indotimes.co.id – Upaya PT PLN (Persero) untuk terus memperluas ekosistem membuat kini banyak menjadi pilihan masyarakat. Selain ramah lingkungan, masyarakat mulai beralih menggunakan motor karena lebih hemat dari sisi biaya operasional maupun perawatannya.

Ananda Omesh, aktor yang juga menjadi salah satu pengguna motor listrik sejak tahun 2015 mengaku kini lebih nyaman menggunakan motor listrik. Hal ini karena motor listrik minim emisi dan polusi suara, apalagi kini telah menjadi tren.

“Kendaraan listrik itu kendaraan masa depan, jadi kita nggak boleh ketinggalan juga. Percayalah infrastruktur semuanya akan semakin berkembang, jadi buat semua masyarakat jangan mau ketinggalan. Dengan transisi ini dunia kita jauh lebih baik,” ujar Omesh.

Menurutnya, dengan banyaknya infrastruktur yang dihadirkan pemerintah juga semakin membuat pengendara lebih nyaman menggunakan motor listrik.

Baca Juga:  Fasilitasi Santripreneur, LPDB-KUMKM Dorong Pertumbuhan Kewirausahaan Baru di Tanah Air

Executive Vice President Pelayanan Retail PLN, Tonny Bellamy menyampaikan, saat ini penggunaan kendaraan listrik menjadi pilihan strategis karena masyarakat turut serta dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia. Selain itu, keuntungan yang didapat setelah beralih menggunakan kendaraan listrik adalah dapat menghemat biaya operasional hampir 80 persen.

Tonny mengungkapkan, perbandingannya cukup jauh, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kilowatt hour (kWh), hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor listrik menempuh jarak 50 kilometer (km) dan 10 km untuk . Sedangkan, jika menggunakan BBM, maka harus menghabiskan sekitar Rp13 ribu untuk menempuh jarak yang sama.

“Selain lebih ramah lingkungan, juga sangat menghemat biaya operasional. Maka dari itu, kendaraan listrik kini jadi pilihan utama keluarga di Indonesia,” ucap Tonny.

Dirinya juga menjelaskan terkait adanya perdebatan di masyarakat, efektivitas penurunan emisi penggunaan kendaraan listrik dimana sumber listrik yang ada di Indonesia saat ini masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap ().

Baca Juga:  BNI Bantu Specialty Coffee Produk UMKM Binaan Xpora Tembus Pasar Amerika

“Ada masyarakat yang bilang percuma berpindah ke kendaraan listrik, namun sumber listriknya 60 persen masih dari PLTU, ini perlu diedukasi. Penggunaan kendaraan listrik dengan kondisi hari ini akan mengurangi 50 persen emisi. Apalagi ke depan kita sedang melakukan transisi energi dan ke depan penggunaan energi ramah lingkungan akan terus meningkat,” tambah Tonny.

Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kilogram (kg) CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,2 kg CO2e.

Tonny juga menegaskan komitmen PLN mendukung pengembangan dengan terus membangun infrastruktur yang memadai di tanah air.

Saat ini PLN sudah mengoperasikan sebanyak lebih dari 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), serta lebih dari 9.000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di tanah air.

Baca Juga:  Ramah Lingkungan, PLTU Suralaya dan 5 Pembangkit Milik PLN Grup Raih 7 Penghargaan Tingkat ASEAN

“PLN juga menyediakan layanan home charging yang memudahkan pengguna melakukan pengisian di rumah. Masyarakat tidak perlu risau kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap,” ungkap Tonny.