BOGOR, Indotimes.co.id – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama yang memiliki 181.000 anggota bertekad kembali bangkit menjadi salah satu koperasi terbaik tingkat nasional, meski hampir setahun mengalami masa cukup sulit lantaran terdampak pandemi Covid-19.
Hal itu terungkap dalam Paripurna Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-XVI dan ke-VI secara online KSP Sejahtera Bersama yang dihadiri Deputi Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi di Bogor, Senin (7/6).
Sebelumnya, pada Agustus tahun lalu KSP SB oleh Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dinyatakan masuk dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun demikian koperasi ini tetap diizinkan beroperasi karena kesulitan dalam pengembalian maupun pembayaran pinjaman oleh anggota akibat pandemi Covid-19.
“KSP Sejahtera Bersama menunjukkan keinginan kuat untuk kembali bangkit sebagai salah satu koperasi terbaik tingkat nasional, saya memberi apresiasi yang tinggi kepada pengurus, anggota serta karyawan yang sudah begitu gigih dan sabar melewati masa-masa sulit selama setahun ini,” kata Ahmad Zabadi usai membuka Paripurna RAT KSP SB.
Hadir dalam acara itu Staf Ahli Menteri Koperasi UKM Luhur Pradjarto, Kepala Dinas Koperasi Kota Bogor Samson Purba, Ketua Pengawas KSP SB Iwan Setiawan, serta para kepala cabang KSP SB dari 6 provinsi se-Jawa.
Melihat kesungguhan para pengurus dan pengelola yang gigih dan pantang menyerah, Zabadi optimistis KSP SB bakal mampu bangkit dan berkiprah kembali dalam percaturan nasional.
Dia meminta KSP-SB mampu mengembangkan usaha yang tidak melulu usaha simpan pinjam. “Sejumlah KSP seperti Keling Kumang di Sekadau Kalbar, Pintu Air di Maumere NTT atau Kopsyah BMI di Tangerang Banten kini sudah mulai melakukan spin-off, karena pilihan ini memang sesuai dengan tuntutan pasar digital saat ini. Saya berharap KSP SB dapat mengikuti trend yang baik ini sehingga manfaat berkoperasi benar-benar nyata dinikmati oleh anggota dan masyarakat,” ujar Zabadi.
Sementara itu, Ketua KSP SB Vini Noviani mengatakan kendati menghadapi masa sulit di tengah pandemi covid-19, pihaknya tetap melakukan pelayanan yang optimal bagi anggotanya.
“Kami optimistis bangkit kembali dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, itu sebabnya RAT ini kami beri tag line Reborn and Rebound” sebagai pamacu semangat segenap anggota KSP SB untuk lahir kembali dan tumbuh lebih besar,” ujarnya.
Kendati dibayangi masa sulit sepanjang 2020, terlebih dengan menurunnya aset, ekuitas maupun SHU, KSP SB mampu menjaga kepercayaan anggota bahwa usaha ke depan akan kembali normal.
“Ratio keuangan kami memang mengalami penurunan dengan NPL mencapai 3,12% namun yang menggembirakan masyarakat masih tetap percaya bahwa kami akan bangkit, sepanjang 2020 anggota malah meningkat 4,14 persen, dari 173.875 tahun 2019 menjadi 181.072 tahun 2020,” tutur Vini.
Menanggapi imbauan Deputi Perkoperasian Ahmad Zabadi agar KSP SB melakukan spin-off, Vini menanggapi positif imbauan tersebut. Dengan anggota lebih dari 181 ribu orang, 44 kantor cabang utama dan 21 kantor cabang pembantu tersebar di 6 provinsi, sangat memungkinkan bagi KSP SB melakukan spin-off. Tetapi keputusan akhirnya, menurut Vini, tetap diserahkan melalui kesepakatan dan persetujuan anggota.