JAKARTA, Indotimes.co.id – PT PGN (Persero) Tbk merelokasi sejumlah pipa gas bumi di Palembang, Sumatera Selatan untuk mendukung proyek pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) di kota tersebut.
Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, beberapa ruas pipa gas bumi PGN harus dipindahkan karena akan digunakan untuk jalur LRT Palembang.
“Ruas pipa gas yang dipindah secara bertahap yakni di Simpang Jalan Anwar Sastro, Jalan Angkatan 45, dan Simpang Polda,” kata Heri Yusup dalam rilis di Jakarta, Senin (31/10/2016).
Menurut dia, setiap hari, tim lapangan PGN berkoordinasi dengan tim PT Waskita Karya (Persero) untuk memastikan letak pipa gas bumi aman dilakukan pekerjaan secara paralel dengan konstruksi tiang pancang LRT.
“Ditargetkan seluruh pekerjaan akan selesai dalam 1-2 hari ini. Setelah itu Waskita bisa bekerja bebas dan mempercepat penyelesaian proyek LRT Palembang,” ujar Heri.
LRT tersebut tengah dikebut pengerjaannya agar bisa selesai sebelum pesta olah raga empat tahunan Asian Games 2018 yang salah satu tuan rumahnya adalah Palembang, selain DKI Jakarta.
Selain relokasi, Sales Area Head PGN Palembang Makmuri menambahkan, saat ini, pihaknya sedang aktif memperluas infrastruktur jaringan pipa gas bumi di Palembang.
Dalam waktu dekat, ada 15 industri siap menikmati pasokan gas bumi dari PGN. “Dalam waktu tak lama lagi, sekitar 15 industri di Palembang siap menikmati gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan dari PGN,” ujarnya.
Makmuri mengatakan, selain industri, ada sekitar 1.500 rumah tangga yang mendapat pasokan gas bumi PGN. “Untuk rumah tangga tahun ini sebanyak 1.009 rumah sudah dipasangi pipa gas dan lagi dipasang sekitar 500 rumah lainnya,” katanya.
Dia menambahkan, saat ini, di Palembang, PGN sudah memasok gas bumi ke 5.993 pelanggan yang terdiri atas 5.703 rumah tangga, 78 komersial seperti hotel, rumah sakit, kafe dan restoran, serta sembilan industri dan pembangkit listrik.
Secara nasional, PGN menyalurkan gas bumi ke 116.600 pelanggan rumah tangga, 1.900 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, dan rumah makan, serta 1.580 industri berskala besar dan pembangkit listrik. (Ram)
