Tingkatkan Kompetensi Barista, Kemenkop UKM Gelar Pelatihan Peningkatan SDM di Pasuruan

PASURUAN, Indotimes.co.id – Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Yulius membuka pelatihan pengembangan kapasitas SDM Barista di Pasuruan, Jawa Timur. Program pelatihan ini digelar sebagai upaya meningkatkan kompetensi profesi barista agar menjadi peracik kopi yang unggul dan dapat mengikuti tren gaya hidup kekinian.

Yulius mengatakan, saat ini barista dinilai sebagai profesi yang menjanjikan sehingga perlu dipadukan ditingkatkan kreativitasnya agar mampu menyajikan kopi dengan pengalaman yang berbeda ke penikmat kopi. Menjamurnya cafe di berbagai wilayah di Indonesia menjadi tanda bahwa penyerapan tenaga kerja sebagai barista sangat dibutuhkan.

Secara makro, perkembangan industri kopi, termasuk profesi barista, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” ucap Deputi Bidang Usaha Mikro Yulius dalam keterangan resminya, Kamis (5/9).

Baca Juga:  Rancangan Perpres TPI oleh Koperasi Perikanan Sudah di Meja Presiden

Yulius menambahkan, saat ini profesi barista tidak hanya terbatas pada meracik kopi, tetapi juga melibatkan kreativitas, seni, dan pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis biji kopi hingga teknik penyajian, dan pelayanan pelanggan yang baik. Oleh sebab itu, Barista dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan yang terasah, dan sikap profesional.

“Dalam dunia usaha yang sangat kompetitif, barista yang handal memiliki kemampuan untuk membangun relasi baik dengan pelanggan sehingga berdampak pada keberhasilan sebuah bisnis kopi,” kata dia.

Menurut Yulius, prospek usaha di bidang barista sangat menjanjikan, terutama dengan meningkatnya tren konsumsi kopi di kalangan masyarakat. Terlebih Indonesia menjadi salah satu produsen kopi terbesar dan terbaik di dunia sehingga potensi ini perlu dikembangkan.

“Banyak sekali peluang usaha yang bisa dikembangkan, mulai dari membuka kedai kopi mandiri, menjadi konsultan kopi, hingga menjadi pelatih atau instruktur barista. Semua ini membutuhkan komitmen, kerja keras, dan tentunya, kompetensi yang memadai,” ujarnya.

Baca Juga:  Petrosea Berhasil Mencatatkan Laba Bersih US$ 31 Juta Pada Tahun 2019

Yulius berharap melalui pelatihan pengembangan kapasitas SDM ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing Barista di Indonesia khususnya dari Pasuruan. Yulius mengapresiasi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Pasuruan dan PT Trans Indonesia Superkoridor yang memfasilitasi kegiatan tersebut.

“Saya berharap, para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan semangat, serta mengambil manfaat sebanyak-banyaknya untuk kemajuan diri sendiri dan pengembangan usaha di bidang kopi,” ujarnya.