MATARAM, Indotimes.co.id – Pelaku UKM tanaman hias di NTB yakni Indah Trisnawati pemilik usaha Lombok Orchid mampu menaikkan kelas usaha ke skala yang lebih tinggi tidak lama berselang setelah mendapatkan pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Indah Trisnawati saat ditemui di nurserynya yang terletak di Jalan Dakota, Rembiga Selaparang, Kota Mataram mengatakan, usahanya semakin berkembang setelah mengakses KUR dua tahun silam.
“Saya memulai usaha dari hobi, bersama suami, kami awalnya penasaran mengapa orang menyukai anggrek dan ada yang begitu fanatik,” katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (6/6).
Perempuan yang lahir di Sragen 36 tahun lalu itu kemudian membeli beberapa anggrek di nursery-nursery. Ia menemukan ternyata merawat anggrek itu perlu kesabaran yang tinggi.
Ibu dua anak itu pun mencari ilmu dari nursery ke nursery hingga akhirnya menemukan bahwa masing-masing jenis anggrek membutuhkan perawatan yang berbeda.
Ia membangun nursery kecil bermodal Rp15 juta dari tabungannya untuk usaha pembesaran bibit anggrek pada mulanya yakni sekitar 2015.
“Saat ini saya belum terlalu serius karena juga mengikuti suami yang berpindah-pindah tugas sampai kemudian kami memutuskan saya menetap di Lombok dan suami di Surabaya,” katanya.
Saat berjauhan dengan suami itu kemudian terpikir olehnya untuk lebih fokus pada usaha yang telah dikembangkannya. “Saya berpikir kenapa saya tidak mulai untuk seriusi usaha saya ini, toh sudah mulai banyak yang tahu,” katanya.
Ia pun mulai memperluas usahanya tidak sekadar menjual anggrek jenis Anggrek bulan, Dendrobium, Vanda, Catleya, Oncydium, Cymbidium tapi juga keperluan pendukungnya termasuk media tanam seperti arang, pakis, spagnum moss, sprayer, dan pupuk untuk anggrek berkualitas.
Bahkan ia tidak ingin berpelit-pelit ilmu dan menyediakan pelatihan serta konsultasi tentang cara merawat anggrek agar tampil cantik dan rajin berbunga.
Indah pun merasa perlu modal tambahan untuk usahanya. Ia mencari informasi ke sana ke mari agar bisa mengakses pembiayaan ke bank. Nyatanya, perbankan menyaratkan kepemilikan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) hingga ia pun berupaya mencari tahu.
“Ternyata tidak sulit mengurusnya hanya tinggal menyiapkan persyaratan tidak sampai berhari-hari kartu IUMK itu jadi. Dari situ saya langsung sering mendapatkan informasi dari dinas-dinas tentang pelatihan dan pembinaan UMKM,” kata Indah.
Ia pun mendapatkan jalan untuk mengakses KUR tanpa kesulitan sampai pada akhirnya usahanya disetujui mendapatkan perkuatan modal dari KUR sebesar Rp25 juta.
“Dengan uang itu saya belikan bibit dan keperluan tanam, memperluas tempat usaha, jadi usaha saya semakin besar, karyawan juga ditambah,” kata mantan penyiar itu.
Ia melengkapi koleksi tanamannya sampai lebih dari 50 jenis anggrek untuk memenuhi permintaan pasar. Bunga Anggrek yang harganya cukup mahal bisa disiapkan apabila ada pesanan. Nama Lombok Orchid pun semakin diperhitungkan, pasarnya meluas sampai menjadi langganan hotel-hotel dan tempat pertemuan di seantero Lombok.
Indah merasakan omzetnya mulai naik signifikan hingg 40 persen dari sebelum ia mengakses KUR.
Tak berhenti sampai di situ, Indah pun memperluas usahanya dengan menyediakan jasa sewa tanaman indoor di Lombok dan memperkuat divisi pelatihan.
Usahanya kini meraup omzet perbulan hingga puluhan juta usaha lantaran ia fokus pada pengelolaan manajemen yang ketat. “Saya kan pernah dapat pelatihan soal manajemen dari Dinas Koperasi dan UKM ini berguna sekali,” katanya.
Ia menerapkan ilmu yang didapatkan pada usahanya termasuk untuk membuat usahanya berbeda dengan kompetitor. “Soal harga misalnya saya selalu pasang tertulis berapa-berapanya, jadi pembeli begitu masuk ke sini langsung tahu kisaran harganya. Tidak ada main-main harga di sini semua ada harga patokan,” katanya.
Kepada karyawannya ia pun menerapkan standar operasi prosedur (SOP) sehingga usahanya tetap berjalan dengan rapi, mudah diawasi, dan terkontrol.
Pada 2017, ia mendapatkan informasi program bantuan modal Wirausaha Pemula dari Kementerian Koperasi dan UKM. Tanpa ragu ia turut serta mengajukan diri untuk mengikuti seleksi.
“Saya optimistis karena usaha saya memiliki nilai tambah jadi bukan sekadar menjual anggrek, saya juga melakukan edukasi, membuka pusat pelatihan anggrek untuk siapapun mulai dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa,” katanya.
Optimismenya berbuah manis, Indah mendapatkan bantuan modal Wirausaha Pemula sebesar Rp11 juta yang kemudian digunakannya untuk memperluas usaha. Usahanya kini semakin besar dan ia bahkan diperhitungkan sebagai salah satu wirausaha muda di Lombok yang berhasil.
“Saya berterima kasih atas semua kemudahan dan fasilitas yang diberikan Pemerintah Jokowi-JK sehingga pelaku usaha pemula seperti saya bisa merintis usaha dengan baik dan berkembang seperti sekarang,” katanya.
Plh. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB H. Mohamad Imran mengatakan di wilayahnya mulai banyak berkembang para pelaku UKM yang tangguh yang seiring waktu mampu membantu perekonomian NTB khususnya dalam hal penyerapan tenaga kerja.
“Kami memiliki perhatian khusus kepada mereka sehingga para pelaku UKM ini terus kami dampingi dan kami bina agar kemudian bisa naik kelas ke skala usaha yang lebih tinggi,” katanya.
Beberapa program pemerintah yang terus disosialisasikannya kepada para pelaku KUKM di antaranya KUR, kredit Usaha Mikro (UMi), Wirausaha Pemula, fasilitasi hak cipta, Lamikro, dan kepemilikan Nomor Induk Koperasi (NIK) bagi koperasi.