UMKM Harus Mampu Raih Potensi Pasar di Era Digital

JAKARTA, Indotimes.co.id – Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto menegaskan, pemerintah terus mendorong UMKM di Indonesia untuk masuk ke dalam dunia digital. Alasannya, ada pengguna internet di Indonesia sebanyak 171 juta orang lebih.

“Artinya, ini potensi pasar untuk pelaku UMKM bisa masuk ke ekonomi digital. Dan ketika kita sudah masuk ke dunia digital, kita tidak lagi bicara tentang batasan wilayah,” kata Rulli pada acara seminar dan workshop tentang UMKM di Jakarta, Selasa (27/8).

Acara tersebut diselenggarakan enam kementerian lembaga (Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan), bersama Gojek.

Rulli menambahkan, ketika berbicara tentang dunia digital maka berbicara tentang perubahan yang sangat cepat. “Anak-anak muda kita itu perubahannya sangat cepat, ini artinya teman-teman UMKM harus cepat mengikuti selera pasar,” ujar Rulli.

Intinya, Rulli mengajak pelaku UMKM untuk mengikuti selera pasar. “Yang namanya kreativitas dan inovasi salah satunya ditunjukkan dengan packaging. Kalau bicara packaging itu tidak bicara hanya bungkus. Packaging itu mewakili nilai-nilai sebuah produk dari para UMKM,” kata Rulli.

Baca Juga:  Dampak Covid-19, Pemerintah Akan Kucurkan Bantuan Likuiditas bagi Koperasi

Menurut Rulli, jumlah UMKM di Indonesia itu lebih dari 63 juta orang. Bukan hanya bicara jumlah yang besar, tapi terkait persebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia. “Kalau UMKM kita ini ini bisa berkembang dan tumbuh dengan baik, pasti yang namanya kesejahteraan ekonomi dan juga pemerataan kesejahteraan itu akan tercapai,” papar Rulli.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyambut baik kolaborasi yang dilakukan Gojek bersama kementerian. “Indonesia sekarang merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat. Potensi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di Indonesia,” kata Triawan.

Tujuannya, lanjut Triawan, agar kita bisa terus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Pemanfaatan platform digital saya percaya mampu membuka akses bagi UMKM untuk naik kelas, mulai dari pasar yang lebih luas hingga pengelolaan usaha yang lebih baik. Kami berharap melalui Gojek Wirausaha – Gerakan Online Nusantara ini, UMKM kreasi anak bangsa dapat lebih kreatif dan mandiri,” ucap Triawan.

Baca Juga:  LPDB Sederhanakan Persyaratan Pengajuan Pinjaman Dana Bergulir

Sementara Chief Public Policy and Government Relations Gojek Group, Shinto Nugroho mengatakan, sebagai technology enabler, Gojek berupaya menjawab tantangan yang dihadapi UMKM dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi kelas dunia dari Gojek.

“Tidak hanya itu, melalui Program Gojek Wirausaha #GerakanOnlineNusantara, Gojek menyediakan paket lengkap bagi UMKM yakni akses pasar yang lebih luas dengan masuk ke ekosistem Gojek, akses ke teknologi melalui platform Gojek sekaligus akses ke peningkatan kemampuan dan pengetahuan dengan pelatihan dan modul,” kata Shinto.

Saat ini, di ekosistem Gojek telah hadir tiga super-apps yang salah satunya ditujukan membantu para merchant terutama UMKM mengembangkan dan mengelola usahanya. Keberhasilan perusahaan yang masuk dalam daftar 50 Perusahaan yang mengubah dunia versi majalah Fortune tersebut dalam membantu UMKM untuk naik kelas, ditunjukkan oleh riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).

Baca Juga:  Dirjen Rehsos : ICT Sangat Berperan Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Anak Penyandang Disabilitas

Riset itu menyatakan bahwa kontribusi ekosistem Gojek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp55 triliun dengan asumsi 100 persen mitra aktif. Dari riset yang sama, 93 persen mitra UMKM GoFood mengalami peningkatan volume transaksi, dan 85 persen mitra UMKM menginvestasikan kembali hasil penjualan di GoFood ke dalam usaha mereka.

“Dengan hasil usaha yang diinvestasikan kembali ke dalam usahanya, mitra bisa terus mengambangkan dan menumbuhkan usahanya. Ini sejalan dengan visi kami, untuk membantu UMKM untuk terus naik kelas,” ujar Shinto.

Dalam seminar ini, Gojek akan melatih lebih dari 550 UMKM yang berada dalam naungan enam kementerian/lembaga, supaya bisa naik kelas dan punya peran aktif di ekonomi digital. Sejak diluncurkan pada awal 2019, Gojek Wirausaha telah melatih lebih dari 14 ribu UMKM se-Indonesia di 17 kota di Indonesia melalui kolaborasi dengan 26 komunitas dan institusi pemerintah.