JAKARTA, Indotimes.co.id – Koperasi (Kemenkop) berkomitmen mendukung upaya Kamar Dagang Industri (Kadin) dalam meningkatkan ketahanan pangan di . Yakni dengan mengembangkan memadai, agar dapat memaksimalkan produksi di Tanah Air.

“Karena ketahanan pakan ternak ini penting. Kalau tanpa pakan yang memadai, Indonesia nggak bisa memproduksi hasil-hasil peternakan yang maksimal. Mulai dari ayam, ikan, sapi, domba, kambing, dan sebagainya,” kata Menteri Koperasi (Menkop) usai menerima audiensi dari jajaran Kadin bidang peternakan di kantor Kemenkop, Rabu (11/12).

Menkop mengatakan, pihaknya bersama Kadin menginisiasi untuk mendorong pembentukan pabrik pakan ternak.

“Dan inilah potensi kita, potensi bangsa Indonesia untuk , khususnya di sektor peternakan,” ujarnya.

Budi Arie berharap, dengan dukungan dan berbagai upaya yang akan dilakukan Kadin, swasembada pangan di bidang peternakan dapat segera terwujud.

“Kita tidak bisa lagi mengandalkan impor. Ketahanan pangan adalah fondasi utama untuk masyarakat, terutama di tengah ketidakstabilan geopolitik,” ucapnya.

Tak hanya itu, dengan inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam sektor peternakan dan memenuhi kebutuhan pangan nasional. Yang salah satunya juga mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke depannya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Bidang Peternakan Cecep Muhammad Wahyudin mengatakan, Kadin berencana untuk memaksimalkan pabrik-pabrik yang saat ini tidak beroperasi.

Terutama milik Pemerintah Daerah (Pemda) di sentra produksi seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (). “Kami akan menjalin kerja sama dengan pabrik pakan swasta yang utilitasnya masih di bawah 100 persen,” ungkapnya.

Kadin juga berkomitmen untuk mencari bahan baku pakan yang lebih murah melalui kerja sama dengan koperasi dan Kementerian Koperasi.

Sebagai langkah awal, menurut Cecep, Kadin akan melakukan data terkait berapa kebutuhan sapi potong, ayam petelur dan lainnya. Setelah itu dikalkulasikan dengan berapa kapasitas yang tersedia dan berapa kebutuhan bahan baku yang ada.

Hasil dari analisa tersebut juga akan diintegrasikan dan diskusikan bersama-sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

“Target kami adalah mencapai swasembada pangan, terutama dalam penyediaan pakan yang berkualitas untuk menekan harga hasil produksi,” ungkapnya.