JAKARTA, Indotimes.co.id – Menteri Kesehatan Republik Indonesia DR. dr. Terawan Agus Putranto meminta RS Kanker Dharmais sebagai Rumah Sakit Rujukan Kanker Nasional untuk melakukan inovasi dan memberikan pelayanan dengan hati.
Hal tersebut disampaikan Menkes saat menghadiri HUT RS Kanker Dharmais ke 26, Rabu (30/10/2019).
Menurut Menkes, inovasi pengobatan sangat diperlukan agar nantinya, rumah sakit itu menjadi Rumah Sakit Rujukan Kanker tingkat Asia Pasifik.
“Untuk menjadi pusat rujukan kanker nasional di tingkat Asia, harus memberikan pelayanan kanker yang komperhensif serta penelitian berkesinambungan dan tata laksana register kanker nasional,” tegas Terawan.
Menkes mengatakan, inovasi harus dilakukan terhadap aspek pelayanan pasien, budaya pelayanan dengan hati bagi pegawai kepada pasien untuk membangun branding rumah sakit.
“Harus berusaha maksimal untuk wujudkan itu. Pusat kanker nasional tingkat asia,. Datangkan pasien dari luar ke Indonesia” tambahnya.
Menkes juga berbagi tipsnya agar banyak pasien luar negeri ke Indonesia yaitu tidak bpjs oriented, tidak boleh ada urun bayar, gerakkan wing eksekutif serta menjadikan pasien yang datang di stadium 3 dan 4 menjadi stasium 1 dan 2. Awalnya bisa fokus di satu jenis kanker.
“Inovasi bisa dilakukan diantaranya dengan imunoterapi untuk bisa menurunkan stadium kanker. Fokus satu jenis kanker, agar dunia tahu,” tambah menkes
Selain itu Terawan mengakui, Dharmais menjadi 1 dari 6 RS di Indonesia yang berhak mendapatkan pinjaman dari liar negeri untuk membangun tower baru yang dikhususkan penderita kanker wanita dan anak-anak.
Sementara itu Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais Prof. Dr. H. Abdul Kadir mengakui, mayoritas pasien kanker datang ke RS Dharmais dengan kondisi stadium 3 dan 4,
“70 persen pasien datang kondisinya stadium 3 dan 4,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan inovasi seperti imunoterapi untuk menurunkan stadium kanker, sebelum dilakukan operasi. Pihaknya juga mengaku siap rumah sakit teraebut menjadi ruaukan tingkat Asia.