JAKARTA, Indotimes.co.id – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sejak awal Maret 2020, telah meluluhlantahkan seluruh sendi-sendi kehidupan warga dunia. Meskipun demikian masih tetap ada sisi positif yang bisa diambil dari musibah Pandemi Covid-19 itu.

Hal ini pun diakui Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Kudus (FKMK), Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto, saat memberikan sambutannya dalam pembukaan ‘Festival Kudus 2022’ di Komplek Museum Satria Mandala, Jakarta, Sabtu (21/5) pagi.

Menurut Eris Herryanto, selama dua tahun kita semua tak bisa melakukan apa-apa karena badai covid ini. Perekonomian global pun ikut melemah. Tapi, ada sisi positif dari situ yaitu sejumlah inisiatif muncul untuk berinovasi.

“Festival Kudus 2022 ini adalah bentuk dari inovasi yang muncul untuk bisa berkreasi menyelenggarakan ajang bermanfaat seperti ini. Di sini kami menampilkan kearifan budaya Kudus yang ditinggalkan bagi kami. Yang paling utama adalah toleransi. Kudus sebagai kota empat negeri karena punya empat etnis yaitu: Jawa, Cina, Arab, dan Belanda, tapi tetap mengagungkan peninggalan toleransi sehingga bisa hidup dengan damai hingga saat ini. Panitia mempersiapkan semuanya dalam kurun waktu lima bulan dengan sangat baik,” tutur Eris Herryanto yang sukses sebagai Sekjen INASGOC (panitia penyelenggara) ASIAN Games 2018 lalu kepada media usai memberikan sambutan.

Baca Juga:  Ini Penjelasan Pihak Bank Terkait Pemblokiran Sepihak Rekening PWI Jaya

Fenomena perkembangan UMKM dan industri kreatif tentu harus terus didukung dan difasilitasi agar terus berkembang menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi masyarakat.

Sadar akan hal itu, FKMK yang selama ini sebagai wadah komunikasi bagi masyarakat asal Kudus di perantauan di wilayah Jabodetabek, berinisiatif menggelar ‘Festival Kudus 2022’. FKMK bekerjasama dengan Yayasan BUMN dan Pemerintah Kabupaten Kudus.

Eris Herryanto yang juga penanggungjawab ‘Festival Kudus 2022’ ini menjelaskan kalau acara ini sangat baik dan bertujuan memperkenalkan seni dan budaya Kudus yang unik kepada warga Jabodetabek.

Misalnya, di Kudus itu tak pernah ada orang yang menyembelih sapi karena itu adalah sesuatu yang sakral untuk umat Hindu. Karena itu, Sunan Kudus pun mengajarkan warganya untuk menghormati hal yang sakral dari umat Hindu ini.

Festival Kudus ini membuat warga Kudus di Jabodetabek begitu bangga karena bisa menciptakan sarana promosi wisata kabupaten Kudus (wisata alam, kuliner, hingga wisata kebudayaan), mempererat silaturahmi, mempererat ikatan emosional dan historis warga Kudus di Jabodetabek.

Baca Juga:  Pesan Kapolri ke Taruna-Taruni Akpol: Turun, Dengar dan Serap Aspirasi Masyarakat

Dan, yang paling penting adalah mampu memperkenalkan produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif dari Kabupaten Kudus. Masyarakat akan lebih banyak tahu soal kemajuan yang sudah dicapai Kudus hingga saat ini.

Tak Cuma itu, orang juga akan lebih tahu soal wisata Menara Kudus, gunung Muria, Bukit Rahtawu, Bukit Patiayam dan masih banyak lagi. Di bagian kuliner, warga juga akan lebih familiar dengan soto kudus, sate kerbau, pindang kerbau, jenang, lentog tanjung.

Penyelenggaraan Festival Kudus 2022 yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22/5/2022) di Komplek Museum Satria Mandala ini yang diramaikan dengan Tari Kretek, Tari Pesona Batik Kudus, Barongan, Wayang Klithik, Ketoprak, Kirab Jenang Kudus, Rumah Gebyok dan lainnya

Acara ini juga dihadiri oleh Perwakilan Gubernur Jateng, Perwakilan Bupati Kudus, Jajaran Pemda Kudus, Paguyuban Jateng, alumni SMA Negeri 1 Kudus, Tokoh Masyarakat Kudus dan warga Kudus se-Jabodetabek.

Baca Juga:  In-Lite bersama Jurnalis Bergerak Donasikan 50 Lampu Sorot Panel Surya untuk Korban Erupsi Semeru lewat BPBD