PIDIE JAYA, Indotimes.co.id – PT PLN Wilayah Aceh menyatakan, beberapa bangunan dan infrastruktur kelistrikan rusak akibat gempa bumi 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Rabu ( 7/12/2016) pada pukul 05.03 WIB.
“Akibat kuatnya goncangan gempa, sebanyak 84 trafo distribusi milik PLN perlu pemulihan lebih lanjut akibat jatuh dari posisinya yang berada di atas tanah,” kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, T. Bahrul Halid kepada Indotimes.co.id, Rabu.
Menurut dia, kabel jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 500 meter sirkit (ms) di Samalanga dan 25 kilometer sirkit (kms) di Meureudu-Beurenun juga ikut mengalami kerusakan.
Sementara itu, kata dia, jaringan listrik tegangan menegah mengalami kerusakan akibat roboh. Yakni sebanyak 48 tiang dan tegangan rendah sebanyak 60 tiang.
“Lokasi kerusakan tersebut berada di tiga titik, yakni Samalanga, Meureudu dan Beureunun,” ujarnya.
Bahrul Halid mengatakan, gangguan dalam sistem kelistrikan tersebut menyebabkan listrik tidak tersalurkan sebesar 500 kilowatt (kW) di Samalangan dan 6 megawatt (MW) di Beureunun-Meureudu.
“Area di Samalanga, Meureudu dan Beureunun sempat mengalami pemadaman listrik sesaat setelah gempa yang berdampak pada sekitar 40 ribu pelanggan PLN,” kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa pasokan listrik merupakan infrasrtuktur vital dalam proses pemulihan pasca gempa.
“Karena itu, sesaat setelah gempa, di tengah gempa susulan yang masih terus terjadi, petugas PLN langsung melakukan upaya penormalan terhadap instalasi yang terganggu,” kata Bahrul Halid. (Syar)