JAKARTA, Indotimes.co.id – Upaya pemadaman api yang menghanguskan blok I, II dan III Pasar Senen, Jakarta menghabiskan waku panjang. Petugas kebakaran berjibaku sekitar 20 jam untuk memadamkan amukan si jago merah.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan, Propinsi DKI Jakarta, Subejo mengatakan, Jumat dinihari pukul 00:00 WIB, api sudah mulai padam.
“Namun kami masih terus melakukan penyisiran di beberapa titik terutama yang terlihat kepulan asap, untuk memastikan api tidak akan berkobar lagi,” kata kepadanya di Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Meskipun api sudah bisa dikuasai, pihaknya masih terus berjaga-jaga dengan menyemprotkan air di sejumlah lokasi yang masih menimbulkan panas dan asap.
Dia mengatakan, sejak kebakaran terjadi pada Kamis (19/1) pukul 04:20 WIB, sebanyak 70 mobil pemadam kebakaran sudah dikerahkan yang melibatkan 271 petugas pemadam.
Kebakaran hebat mencapai puncaknya sekitar pukul 10:00 WIB hingga siang hari yang radiusnya semakin meluas.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan, Propinsi DKI Jakarta mengakui kesulitan memadamkan api karena di dalam kios yang berjumlah 1.500 unit tersebut berisikan barang-barang yang mudah terbakar, seperti pakaian jadi, tekstil, percetakan, hingga toko elektronik.
“Situasi yang kami hadapi semakin sulit di mana aliran air dari kali Kwitang, dan Kali Lio tersendat karena harus melalui jalan yang dilintasi kendaraan di sekitar Pasar Senen,” ujar Subejo.
Beberapa akses untuk mendekat titik api sulit ditembus oleh petugas karena masih terkunci sehingga menyulitkan pemadaman. “Ditambah lagi warga yang terus mendekat ke lokasi kebakaran juga menyulitkan petugas melakukan pemadaman,” katanya.
Hingga pukul 00:15 WIB kepulan asap meskipun tipis masih terlihat di beberapa titik terutama di sisi selatan lantai 1 yang berseberangan dengan Atrium Plaza.
Petugas terus berusaha menyemporkan air dan berjaga-jaga agar tidak kembali menimbulkan api.
Kebakaran Pasar Senen yang belum diketahui penyebabnya ini, hingga Kamis malam masih menjadi tontonan warga.
Bahkan sepanjang jalan dari arah Gunung Sahari menuju Kramat Raya masih dipadati pengendara mobil dan sepeda motor sehingga memperlambat laju kendaraan, serta ditambah warga yang ingin melihat dari dekat kebakaran dari arah jalan layang tersebut. (chr)