JAKARTA, Indotimes.co.id – Seringkali persoalan yang muncul karena residu dari rendahnya literasi dalam keluarga yg didalamnya ada tanggung jawab keluarga, pengetahuan pengasuhan anak yang memuat bagiamana seharusnya orang tua mendidik anak dengan baik terutama dalam upaya pemenuhan hak-hak tumbuh kembang anak,.

Begitu pula hukum perkawinan yang didalamnya memuat hak dan kewajiban masing-masing dalam keluarga, perencanaan keluarga sebagai indikator kemampuan kesiapan berumah tangga, serta dinamika relasi psikologis laki-laki dan perempuan dalam bingkai keluarga.

Hal ini disampaikan oleh Asrorun Ni’am Sholeh selaku Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Republik Indonesia ( Kemenpora RI) dalam Pelatihan Kepemimpinan Pemudan dalam Rumah Tangga yang digelar atas kerjasama Kemenpora RI dan Bidang Kepemimpinan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang diselenggarakan di Depok 21-22 Junii 2022.

Menurut Ni’am menikah bukan hanya persoalan berkumpulnya laki-laki dan perempuan dalam satu rumah, akan tetapi ada tanggung jawab dan kewajiban didalamnya, ada peran kepemimpinan di dalamnya, peran kepemimpinan yang tidak hanya dimiliki oleh laki-laki tapi juga oleh perempuan. “Untuk memenuhi kewajiban mengasuh anak yang tepat agar tidak terjadi stunting serta penelantaran anak juga bagaimana keberperanan keluarga dalam kehidupan masyarakat harus menjadi pengetahuan dasar bagi para pemuda yang akan menjadi pemimpin dalam keluarga danmenjadi pemimpin publik hari ini dan masa-masa selanjutnya” papar Ni’am yang juga Kordinator Bidang yang membawahi Bidang Kepemimpinan dan Kepemudaan MPP ICMI.

Baca Juga:  Rayakan HUT ke-39, MKN berbagi Paket Kado untuk Penyintas Gempa Cianjur

Arif Satria selaku Ketua Umum MPP ICMI yang turut hadir dan memberikan sambutan serta membuka acara secara resmi menyampaikan pesan pentingnya pengetahuan dan penguatan leadership bagi para pemuda. Pemuda menurut Arif harus memiliki leadership dengan modal dasar ctitical thinking, kolaboratif serta mampu berkomunikasi dengan baik.

“Cara berpikir antara laki-laki dan perempuan yang telah menikah yang berbeda saja mampu menimbulkan keretakan rumah tangga, apalagi persoalan-persoalan yang mendasar lainnya, oleh karena itu kita harus mendorong upaya peningkatan kompetensi para pemimpina muda ini” jelas Arif yang juga Rektor IPB ini.

Mustadin Taggala selaku wakil Ketua Bidang Kepemimpinan yang dipercayakan sebagai kordinator pelaksana kegiatan kolaborasi ICMI dengan Kemenpora ini menyampaikan terimakasih kepada Ketua Umum dan segenap Pengurus MPP ICMI serta Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora atas kesediaan berkolaborasi melaksanakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dalam Rumah Tangga (PKPRT) ini.

Baca Juga:  Meutya Hafid: Seharusnya tidak Sulit Bagi Golkar untuk memenangkan Pemilu 2024

“Kegiatan yang melibatkan berbagai komponen organisasi Islam antara lain Pemuda ICMI, Organisasi Kepemudaan, Kemahasiswaan dan Kepelajaran Islam, ini tentunya belum sempurna, dibutuhkan effort yang lebih dalam memaksimalkan kemanfaatannya, kapasitas peserta juga yang terbatas ditengah tingginya animo para pemuda menjadi cermin pentingnya kegiatan ini. Ada 200an pendaftar, yang memenuhi kriteria 113 orang dan hanya 60 orang yang bisa kita libatkan dalam kegiatan yang berlangsung 2 hari ini” tandas Mustadin.