Duta Damai dan Duta Santri Mata Telinga dan Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme

JAKARTA, Indotimes.co.id – Propaganda radikal terorisme di era digital telah bergeser dari cara-cara konvensional menjadi serba digital. Kalau dulu, orang terpapar ideologi radikal terorisme dengan bertatap muka dengan kelompok radikal, kini mereka (kelompok radikal) memanfaatkan teknologi digital untuk merekrut dan menyebarkan ajaran sesatnya.

Fakta itulah yang menjadikan keberadaan Duta Damai Dunia Maya dan Duta Santri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sangat penting untuk melawan penyebaran ideologi radikal terorisme, terutama melalui dunia maya.

“Adik-adik sekalian adalah mata telinga dan ujung tombak dalam melawan penyebaran ideologi radikal terorisme dan menjadi kepanjangan tugas BNPT. Adik-adik memiliki daya cegah, daya tangkal, dan perlawanan melalui kemampuan dan talenta yang dimiliki para duta damai dan duta santri yang ada,” ujar Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Duta Damai dan Duta Santri BNPT di Jakarta, Selasa (20/2) malam.

Dengan tugas tersebut, lanjut Deputi 1, tentu butuh kerja keras untuk menyiapkan anak muda untuk menjadi Duta Damai dan Duta Santri. Pasalnya seorang Duta Damai dan Duta Santri tentu harus memiliki mentalitas tangguh, memiliki ideologi kebangsaan yang kuat, juga pandangan moderasi dan toleransi yang kokoh.

Tidak hanya ujung tomba dalam melakukan kontra propaganda radikal terorisme di dunia maya, Duta Damai dan Duta Santri, juga menjadi andalan dalam melakukan pencegahan ideologi kekerasan tersebut di dunia nyata.

Baca Juga:  Adaptasi Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19

Kehadiran Duta Damai Dan Duta Santri sangat dibutuhkan BNPT dalam membentuk sekolah damai di wilayahnya masing-masing. Seperti diketahui, tahun 2024 ini, BNPT mencanangkan tujuh program prioritas, salah satunya adalan pembentukan sekolah damai.

“Kemudian Duta Damai dan Duta Santri harus mengembangkan organisasi dengan terus merekrut anggota baru,” tutur Roedy.

Ia menilai, Rakornas Duta Damai dan Duta Santri menjadi ajang evaluasi program kerja kurun waktu satu tahun berjalan, sekaligus merumuskan program kerja tahun depan, Juga beberapa program arahan Kepala BNPT terkait apa yang harus dilakukan duta damai di tiap wilayah.

Kemudian, lanjut Deputi 1, tugas lainnya yang sangat penting Duta Damai dan Duta Santri adalah dalam rangka media literasi dunia maya maupun dunia nyata, atau dilakukan secara hibrid, offline dan online. Ia berharap Rakornas ini bisa merumuskan program yang bisa diimplementasikan kedepan.

“Energi anak-anak muda sekarang sangat luar biasa, agar tidak kelebihan energi harus disalurkan sesuai kemampuan. atau zaman sekarang sesuai passion-nya yang tepat, sehingga bisa mensaving energi positif yang disinergikan dengan kontdsi metafora bangsa yang sedang mencari jatidri untuk masa depan Indonesia lebih baik dan lebih maju. itu terletak di tangan dan di pundak generasi muda, yaitu adik-adik sekalian,” paparnya.

Baca Juga:  DISBUDPAR Ajak DPRD Kota Tangerang Kunjungi Sejarah Peninggalan Kerajaan

Menurut Roedy, ini adalah tantangan sekaligus peluang besar yang dihadapi Duta Damai dan Duta Santri. “Kita butuh kerja keras yang sifatnya teknis atau skill bagi anak muda, tapi yang penting lagi adalah mentalitas ideologi, wawasan kebangsaan, dan moderasi bergama para generasi muda yang hadir di sini saat ini,” tegas mantan Dandim Lebak ini.

Ia menambahkan bahwa anak muda dikenal sebagai kelompok usia produktif, sekaligus ideologistik. Tapi di sisi lain, anak muda mempunyai kerentanan yang tinggi. Inilah yang dimanfaatkan kelompok teror yang pintar memanfaatkan kemajuan teknologi yang semua berbasis internet dan informasi.

Karena itulah, pola perekrutan ideologi radikal terorisme lebih banyak melalui online.
“Tidak sedikit anak muda yang teradikalisasi. Sebagian hanya simpati, tapi tidak sedikit kemudian melakaukan teror setelah teradikalisasi konten teror di dunia maya. Inilah potensi ancaman yang nyata di depan kita yang harus diwaspadai. Bagaimana kita bisa mereduksinya, kemudian meredam, dan melakukan penangkalan,” papar Roedy.

Pada kesempatan itu, Roedy juga membawa kabar gembira buat Duta Damai dan Duta Santri. Kabar itu berupa keluarnya legalitas formal bagi Duta Damai dan Duta Santri. Dengan legalitas ini, Duta Damai dan Duta Santri dipastikan bukan relawan kaleng-kaleng.

Baca Juga:  Dewan Pers Apresiasi Keberadaan IWO

“Jadi setiap kali bergerak SK ini dipegang. kemanapun dibawa agar tidak kaleng-kaleng. ini Duta Damai BNPT pak, ini Duta Santri BNPT pak,” ucap Roedy.

Dalam SK itu, lanjutnya, tidak hanya legalitas dan legitimasi, tapi juga untuk melakukan konsolidasi dan penataan keanggotaan. Bagi yang aktif terus semangat, dan bagi yang kurang aktif diajak lagi dalam komunitas Duta Damai dan Duta Santri.

“Saya berharap adik-adik terus mengajak untuk memperkuat keanggotaan di daerah, dan terus melakukan kerja nyata mempromosikan perdamaian, kebangsaan, yaang lebih baik lagi,” pungkas Roedy Widodo.

Sebelum mengikuti Rakornas, para Duta Damai dan Duta Santri lebih dulu menghadiri Rakornas BNPT 2024 di Hotel BIdakara, Jakarta. Mereka ikut menyaksikan penandatangan Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja oleh Eselon 1 dan Eselon 2 BNPT. 

Rakornas Duta Damai dan Duta Santri BNPT 2024 ini diikuti perwakilan 18 Duta Damai dari 18 Provinsi di Indonesia, serta dua Duta Damai Santri wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hadir pada pembukaan itu, Kepala BNPT Komjen Pol. Prof. Dr. Mohammed Rycko Amelza Dahniel M.Si., Deputi 2 Bidang Penindakan dan Kemampuan Irjen Pol Ibnu Suhaendra, Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, MA, dan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Letkol Cpl Hendro Wicaksono, S.H., M.Krim.