MAGELANG, Indotimes.co.id – Forum Penggerak Kebangsaan Magelang Raya menggelar Giat Ngaji Kebangsaan yang berlangsung di Panggung Nusantara Kampung Dolanan Borobudur Dusun Sodongan Desa Bumiharjo Kec. Borobudur Kab. Magelang, Sabtu (4/3).
Kegiatan bertema “Stop Politik Identitas, Ancaman Persatuan dan Kesatuan NKRI” yang dihadiri 100 orang lebih itu digelar sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat luas untuk merekatkan Persatuan dan kesatuan antar anak bangsa.
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya membendung dan menghadapi gerakan politik identitas agar tercipta suasana kondusif jelang pemilu 2024.
Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Ahmad Said Asrori mengatakan bahwa politik merupakan suatu ikhtiar dalam mencari solusi dalam segala bidang.
“Politik menurut hemat saya adalah suatu ikhtiar untuk mencari jalan keluar dan solusi dalam segala bidang. Oleh karena itu politik dibagi menjadi beberapa bidang. Dalam konteks kita sebagai warga bangsa terdapat politik kebangsaan seperti politik praktis yang dilaksanakan oleh para tokoh negarawan,” kata Ahmad Said Asrori.
Pria yang juga merupakan salah satu Rais Syuriyah PBNU saat kepemimpinan Wapres KH Ma’ruf Amin sebagai Rais ‘Aam PBNU 2015-2020 itu juga memberikan pandangannya soal politik identitas. Menurutnya, politik identitas tidak salah jika diterapkan dengan benar dan tidak dikait-kaitkan dengan agama sebagai alat kampanye.
Untuk itu dengan tegas, Ahmad Said Asrori menolak dengan keras politik indentitas serta khilafah radikalisme dan terorisme. Bahkan, Ia juga siap menjadi pelopor gerakan merah putih bumikan pancasila perkuat nasionalisme dan kebangsaan.
“Bagi sebagian kelompok ada yang menolak politik identitas, namun bagi saya politik identitas tidaklah salah. Karena politik identitas kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia bukan identitas secara etnis, agama ataupun golongan,” jelasnya.
“Untuk itu, kami sepakat bahwa kami menolak politik identitas berdasarkan agama, karena Indonesia diperjuangkan dari berbagai elemen baik etnis maupun agama. Apabila agama digunakan sebagai alat kampanye maka akan berbenturan dengan partai maupun kelompok lain,” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Danramil Borobudur, Kapolsek Borobudur diwakili Aiptu Agus Susilo, Ketua Bawaslu Kab. Magelang M. Habib Shaleh, KH. Ahmad Labib Asrori selaku Pengasuh Pondok Raudhatut Thullab Tempuran Magelang dan Katib Syuriyah PCNU Kab. Magelang, Agus Sugiyono (DPRD Kab. Magelang Fraksi Gerindra), Ketua Panwascam Borobudur, KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kab. Magelang, Ketua PNIB Sdr. AR. Waluyo Wasis Nugroho.
Selain itu, Para Seniman wilayah Kab. Magelang, Perwakilan Pelajar SMA/SMK Ma’arif Kota Mungkid dan SMK Ma’arif Borobudur (Pemilih pemula), GP Ansor Borobudur, GP Ansor Salaman, MWC NU Bandongan, PAC Muslimat NU Bumiharjo, Pramuka Borobudur, Garda Bangsa Kab. Magelang (Laskar Sayap PKB), PETANESIA (pencinta tanah air indonesia), Fatayat NU Borobudur, Lembaga Perekonomian, Lembaga Seni Budaya, Perwakilan BEM Unima, Tidar dan Perwakilan Subhanul Wathon Tegalrejo.