CIAMIS, Indotimes.co.id – Gapuraning Rahayu (GR) Gowes Club menggelar bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit-langit Bersama RSU Dadi Keluarga (RSDK) Ciamis. Lebih dari 30 anggota GR Gowes Club berkunjung ke RSDK dan menyantuni peserta bakti sosial bibir sumbing, setelah melahap rute sepeda santai yang cukup menantang dari Ciamis ke Baregbeg, Sabtu (18/12).
Pembina GR Gowes Club H Ari Bratakusumah menyakan, kunjungan ke RSDK Ciamis adalah bentuk kepedulian GR Gowes Club. “Kami tidak hanya menyehatkan diri sendiri namun juga ikut menyehatkan masyarakat. Dari sisi sosial, kami secara rutin mengadakan kegiatan sosial, seperti santunan anak yatim, pembagian sembako dan pakaian layak pakai,” kata Ari di halaman RSDK Ciamis.
Klub sepeda sehat ini baru didirikan setahun lalu namun sudah memiliki banyak anggota dan kegiatan. Mantan pembalap motokros H Roni Karno bahkan ikut aktif membesarkan klub ini, termasuk penggunaan nama Gapuraning Rahayu, perusahaan jasa transportasi yang ia kelola.
Tokoh dan pengusaha Ciamis lain yang ikut bergabung, misalnya H Nana Gusdana, pemilik Karya Baja, dan pemilik toko sepeda 3M Wawan. Roni Karno juga menggandeng beberapa mantan pembalap ke klub ini, termasuk mantan pembalap nasional Tono Santana dan Rinto Waluyo.
Direktur PT RSDK Ciamis Dhodhik M Utomo menambahkan, bakti sosial bibir sumbing sudah menjadi agenda rutin. “Kami melaksanakan bakti sosial ini tiap tiga bulan. Ini bakti sosial kedelapan sejak pertama kali digelar pada 20 Agustus 2020 lalu. Waktu itu, kami juga bekerjasama dengan klub gowes, yaitu Cimahi Cycling Community (CCC),” ujar Dhohik.
Pasien tidak hanya dari Ciamis namun juga dari daerah lain seperti Garut, Tasikmalaya, Majalengka, Pangandaran, Cilacap, dan sebagainya. “Bakti sosial bersama Smile Train ini akan terus kami laksanakan dan sudah menjadi agenda rutin. Silakan apabila ada instansi atau perusahaan yang ingin bekerjasama,” ujar Dhodhik seraya menyampaikan apresiasi atas kepedulian para tokoh dan pengusaha Ciamis yang tergabung dalam GR Gowes Club.
Bakti sosial bibir sumbing kali ini diikuti oleh 12 pasien dari 16 pendaftar. “Empat pasien lain belum dapat dilakukan tindakan operasi karena kondisi kesehatannya tidak mendukung. Mereka bisa mengikuti bakti sosial berikutnya,” kata Direktur RSDK Ciamis dr H Muhamad Ikbal, MM.
Tindakan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit ini dilakukan RSDK Ciamis bersama tim Smile Train Indonesia, sebuah yayasan sosial yang bermarkas di New York dan fokus menangani penderita bibir sumbing.
Berdasarkan data Smile Train Indonesia, setiap tahun sekitar 8.000-9.000 anak Indonesia terlahir dengan bibir sumbing. Penderita bibir sumbing dapat mendaftarkan diri melalui sosial media Smile Train dan RSDK Ciamis.