SERANG, Indotimes.co.id-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengajak para Bupati/Walikota se-Provinsi Banten, Forkopimda Banten, serta para pemangku kepentingan untuk berusaha melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo terkait Pelarangan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442H/2021M, penanganan pandemi Covid-19, serta Pemulihan Ekonomi Nasional. Hal itu diungkap Gubernur dalam telekonferensi Rapat Koordinasi Persiapan Hari Raya Idul Fitri 1442H/2021M di Masa Pandemi dengan Bupati/Walikota dan Forkopimda se-Provinsi Banten di Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten Jl Jenderal Ahmad Yani No.158 Kota Serang (Kamis,29/4/2021).
“Kita mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo terkait mudik dan pemulihan ekonomi. Satu pihak kita berusaha memutus mata rantai penularan Covid-19. Di sisi lain kita harus melakukan pemulihan ekonomi,” ungkap Gubernur.
“Dengan segenap keterbatasan, kita harus berusaha melaksanakan arahan Pak Presiden,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengajak para peserta rapat untuk memetik pelajaran pada gelombang tsunami kasus Covid-19 di India akibat masalah kerumunan sehingga banyak yang terdampak dan terpapar Covid-19.
“Hari ini saya ingin masukan dari seluruh pihak, juga kesepakatan kita untuk menangani mudik sesuai arahan Presiden Joko Widodo,” ungkapnya.
Dikatakan, untuk masalah mudik harus disepakati bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian harus ditaati. Sekitar 60 persen masyarakat Banten merupakan pendatang. Kalau tidak mudik, sekitar 11 juta orang akan tetap di Banten.
“Yang perlu kita antisipasi, melakukan penjagaan dan melakukan penyekatan agar orang dari luar tidak masuk ke Banten dan orang Banten tidak keluar. Bahwa di satu pihak mudik di larang tapi wisata dibuka. Secara potensi wisata, garis pantai Banten perlu dijaga. Jangan seperti tahun lalu, ada peningkatan paska libur lebaran, libur sekolah dan libur tahun baru,” jelas Gubernur.
“Kalau tidak pulang mudik, pastinya akan ke pantai. Kemungkinan juga masyarakat akan berbondong-bondong ke mall atau pusat perbelanjaan di Tangerang Raya,” tambahnya.
Masih menurut Gubernur, kalau masyarakat disiplin dan menerima sosialisasi tidak mudik kemungkinan Pelabuhan Penyeberangan Merak dan jalan raya tidak sepadat tahun lalu. Sehingga perlu diantisipasi perjalanan masyarakat menuju tempat wisata.
Dalam rapat koordinasi itu Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten mendapatkan masukan dari Forkopimda Provinsi Banten dan Bupati/Walikota se-Provinsi Banten.
Dalam kesempatan itu Wakil Kepala Kepolisian Daeran Banten Brigjen Ery Nursatari mengungkapkan kesiapan Polda Banten terkait Hari Raya Idl Fitri 1442H/2021M melalui Operasi Ketupat.
Dikatakan, ada 19 Titik Penyekatan dan Pos Pelayanan di wilayah hukum Polda Banten di enam (6) titik di pintu tol Tangerang – Merak dan sejumlah jalan arteri Kabupaten/Kota. Untuk Kota Cilegon di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bojonegara, serta Gerem bawah. Untuk Kabupaten Serang di Cikande, Ciujung, dan Tanara. Untuk Kota Serang di Gerbang Perumahan Kota Serang Baru (KSB), Pintu Tol Serang Timur, serta Pintu Tol Serang Barat. Untuk Kabupaten Tangerang di depan Gerbang Citra Raya, Jl. Adhiyaksa, Jayanti. Untuk Kabupaten Lebak di perbatasan Jasinga, Cilograng, serta Curug Bitung. Sementara untuk Kabupaten Pandeglang di daerah Gayam.
Masih menurut Wakapolda Banten, sejak H-6 hingga Lebaran Idul Fitri 1442H/2021M fokus penyekatan terhadap aktivitas mudik dengan tetap mengedepankan sisi humanisme. Setelah lebaran fokus pada pengendalian dan pengaturan pada tempat-tempat wisata.
Untuk mencegah masyarakat berbondong-bondong ke mall/pusat perbelanjaan di Jakarta dan Jawa Barat, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengusulkan ada pembicaraan antar Gubernur tiga wilayah sehingga ada keseragaman.
Setelah mendapatkan masukan dari Forkopimda, Bupati, dan Walikota atau yang mewakili, rapat koordinasi ditutup oleh Wakil Gubernur Andika Hazrumy.
“Alhamdulillah telah kita sepakti bersama untuk melaksanakan dengan baik sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Pak Presiden wanti-wanti, untuk libur lebaran kali ini agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19,” ungkap Wagub.
Provinsi Banten, lanjut Wagub, merupakan tujuan mudik keenam (6) setelah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Lampung.
“Meski tempat pariwisata dibuka, saya berpesan untuk dapat mengetatkan protokol kesehatan, khususnya antisipasi terhadap tempat wisata pantai terbuka,” ungkap Wagub.
“Semoga kebijakan pelarangan mudik tahun ini dapat kita laksanakan dengan baik,” pungkasnya. (msa)