BOGOR, Indotimes.co.id – Penumpukan calon penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor masih terjadi pada Selasa (9/6) pagi yakni hari kerja kedua bagi pegawai perkantoran di Jakarta. Meski antrian cukup panjang namun dibandingkan hari sebelumnya pada Senin (8/6), antrian Selasa cukup dinamis.
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, perkiraan calon penumpang pada Selasa pagi mencapai sekitar 4.000 orang, dibandingkan pada Senin yang mencapai sekitar 6.000 calon penumpang. “Karena pada hari Senin, ada penumpang yang berangkat kerja pada Senin dan menetap selama 6 hari di Jakarta, sehingga akhir pekan baru kembali ke Bogor,” ujarnya.
Meski demikian Bima Arya mengatakan untuk mengurangi penumpukan calon penumpang, maka perusahaan dan perkantoran perlu membuat 2 jadwal masuk kerja seperti pukul 8 pagi dan pukul 11. “Kalau tidak ada pengaturan jadwal masuk kerja, maka sulit menghindari terjadi penumpukan calon penumpang. Pada hari biasanya (sebelum PSBB) bisa mencapain 20.000 calon penumpang dari Bogor,” kata Arya Bima.
Berdasarkan pantauan Indotimes di Stasiun Bogor, penumpukan penumpang tampak ramai mulai sekitar pukul 05.30 WIB. Para penumpang yang akan naik ke KRL dibatasi jumlahnya, yakni sekitar 80 orang per gerbong. Rangkaian, KRL trayek Bogor-Jakarta adalah delapan hingga 12 gerbong.