CILEGON, Indotimes.co.id – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 diharapkan bisa jadi tonggak dan momentum bagi para santri untuk pro aktif dalam pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Santri yang memiliki kelebihan dalam ilmu agama, bisa melakukan upaya pencegahan mulai dari lingkungan pondok pesantren, sampai lingkungan sekitar,
Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Mayjen TNI Roedy Widodo, pada apel peringatan Hari Santri 2024 dan Deklarasi Anti Narkoba, Anti Radikalisme dan Anti Terorisme di Alun-Alun Kota Cilegon, Selasa (22/10).
“Dengan peringatan Hari Santri Nasional ini diharapkan para santri dapat pro aktif dalam melakukan pencegahan. Pertama tama melakulan deteksi dini. Kemudian melakukan pencegahan dan perlawanan terhadap paham paham yang bersifat intoleran kemudian radikal terorisme,” ujar Mayjen TNi Roedy Widodo.
Acara yang diseleggarakan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cilegon ini dihadiri sekitar 1.000 santri dan pelajar se-Kota Cilegon. Juga hadir Kepala BNN RI, Komjen Pol Mathinus Hukom, S.Ik, MH..
“Tentunya ini sebuah momentum yang sangat luar biasa dan jarang terjadi karena bersamaan dengan deklarasi Anti Narkoba, Anti Radikalisme dan Anti Terorisme. Dimana tujuannya dalam ramgka melakukan pencegahan, penangkalan dan perlawanan secara dini dari lingkungan individu kemudian keluarga, komunitas, masyarakat sampai kemudian bangsa Indonesia,” ujar alumni Akmil tahun 1990 ini.
Lebih lanjut Deputi I mengungkapkan dengan adanya kewaspadaan dan ketahanan nasional yang cukup kuat ini diharapkan masyarakat utamanya para santri dapat melakukan pencegahan secara dini terhadap paham paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.
Dikatakannya, polarisasi radikalisme sekarang ini sudah berubah, bukan menggunakan kekerasan lagi, namun sekarang sudah melebur. Bagaikan fenomena gunung es, penyebaran paham ini sudah tidak terlihat lagi di permukaan. Itu terlihat dari gejalanya yakni pertama, digitalisasi radikalisme atau ideologi.
Kedua, metode fundraising atau penggalangan dana yang sulit dilacak karena memanfaatkan transaksi gelap untuk mendanai operasi gerakan kelompok tersebut dan yang ketiga adalah penyusupan terhadap tiga kelompok rentan yakni perempuan, remaja dan anak-anak untuk disusupi ideologi ektrem karena dianggap lebih mudah dipengaruhi..
“Tentunya hari santri kni adalah momemtum yang luar biasa dalam rangka untuk membentengi anak anak didik kita agar terjadi pengutaan penguatan dan juga mengerti apa yang terjadi di lingkungan sekitar,” ujar Mayjen Roedy Widodo.
Untuk itu Deputi I BNPT berpesan agar Hari Santri Nasional ini juga merupakan simbol kebanggaan atas peran santri agar untuk terus berperan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia dan mewaspadai terhadap ancaman-ancaman baru yang tidak kalah berbahaya, yaitu terorisme, radikalisme, dan narkoba.
“Di masa kini, santri, pelajar, dan pemuda tidak hanya menjadi penerus sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman intoleransi, radikalisme, terorisme dan narkoba,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom mengatakan santri dan pesantren merupakan suatu basis pembangunan bangsa. Dimana saat ini ada dua kerusakan moral yang perlu diantisipasi oleh para santri yaitu narkoba dan terorisme.
“Sehingga melalui momentum hari santri ini, kita mengajak semua santri untuk mengambil kembali peran masyarakat sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap dua isu itu,” ungkapnya.
Sementara itu Pj. Walikota Cilegon, Nana Supiana mengatakan bahwa semangat perjuangan dan dedikasi para santri selalu menginspirasi untuk menuntut ilmu dan berkontribusi bagi bangsa.
“Mari para santri bersama-sama untuk menjaga persatuan dan terus kembangkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Upacara ini menjadi inspirasi, dimana, ribuan warga Kota Cilegon bersatu dan bersama menyuarakan pesan damai dalam menghadapi Pilkada nanti. Semoga santri di seluruh Indonesia semakin maju dan bermanfaat untuk masyarakat,” kata Nana Supiana mengakhiri.