BALIKPAPAN, Indotimes.co.id – Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa bersama seluruh masyarakat Indonesia harus dapat merayakan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 tahun 2024 dengan riang gembira. Karena hal ini sekaligus sebagai upaya menumbuhkan nasionalisme dan kebangsaan kepada generasi muda dalam mengisi kemerdekaan.

Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Mayjen TNI Roedy Widodo, dalam keynote speechnya saat menutup acara Penguatan Kampus Kebangsaan dengan tema “Jaga Kampus Kita”di Ballroom Cheng Ho, Universitas Mulia, Balikpapan, Kaltim, Kamis (15/8).

“Generasi muda harus sadar bahwa bagaimana para pejuang dan pendahulu kita dulu sudah memperjuangkan, memperoleh dan merebut kemerdekaan itu tentuinya tidaklah mudah. Tetapi perlu pengorbanan, ada sesuatu yang perlu dikorbankan sehingga bagaimana para pendahulu bangsa kita dulu memperoleh kemerdekaan ini tidaklah gratis. Jadi tidaklah sia-sia kita merebut kemerdekaan ini. Oleh karena itu mari kita rayakan peringatan HUT RI ini dengan suasana gembira” ujar Mayjen TNI Roedy Widodo.

Baca Juga:  Pemprov Maluku Serahkan Nota Keuangan dan Ranperda APBD Tahun 2022 ke DPRD

Namun demikian Deputi I BNPT mengingatkan bahwa hal yang paling penting dengan peringatan HUT RI ini adalah bagaimana para generasi muda ini bisa mengambil peran postif untuk dapat mengisi kemerdekaan bangsa ini.

“Ini yang tentunya perlu dipahami para generasi muda untuk bisa mengisi kemerdekaan ini. Tentunya cara yang bisa dilakukan adik adik ini untuk mengisi kemerdekaan tersebut bagi bangsa ini tentunya dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki oleh adik-adik mahasiswa melalui bidang keahlian nya masing-masing. Mahasiswa harus bisa mengambil peran dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan kebangsaan,” ujar alumni Akmil tahun 1990 ini.

Roedy menilai generasi muda mempunyai potensi yang sangat luar biasa dalam mengisi kemerdekaan ini, khususnya di Kalimantan Timur.“Pemuda-pemuda di Kalimantan Timur ini mempunyai potensi yang sangat luar biasa, sehingga saya yakin mereka bisa melakukan penangkalan dari dini, penanggalan dari awal untuk berkolaborasi untuk membentuk dan memperkuat national resilience,” ujarnya.

Baca Juga:  Gaungkan Narasi Inklusif dan Moderat Untuk Pemilu 2024 yang Aman dan Damai

Terkait dengan adanya program kampus Kebangsaan, menurutnya hal tersebut sebagai upaya BNPT dalam menjalankan salah satu programnya yang telah dicanangkan oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Prof. Dr. H. Mohammad Rycko Amelza Dahniel.

“Dan sebagai outputnya dalam rangka meningkatkan public resiliance, National resilience, dan akhirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki daya tahan, kondisi juang yang dinamis, daya tangkal, bisa melakukan perlawanan secara dini dan melakukan penanggulangan secara dini terhadap intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ujarnya dalam acara yang dihadiri tidak kurang sebanyak 400 mahasiswa ini.

Menurutnya penting dilakukan dari sejak dini karena proses pencegahan itu harus dilakukan dari awal, sehingga akan tercipta suatu individu resilience. Dimana masing-masing individu akan sadar bahwa bahaya paham radikal terorisme ini menjadi upaya yang perlu ditangkal sejak sejauh mungkin, sedini mungkin dari awal agar tidak terpapar kemana mana.

Baca Juga:  Kapolri Pastikan Polisi akan Berikan Pelayanan Maksimal Hadapi Arus Balik Lebaran

Dirinya membantah kalau Penguatan Kampus Kebangsaan dengan menghadirkan beberapa narasumber yang salah satunya mantan anggota jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI) Mohamad Nasir Abbas yang diselenggarakan di Kalimantan Timur ini berkaitan dengan pembentukan Ibu Kota Nusantara (IKN) di provinsi Kaltim.

Menurutnya, program penguatan kampus Kebangsaan ini sudah dilakukan dibeberapa daerah di seluruh Indonesia. “Jadi ada program pembentukan Kampus Kebangsaan di seluruh Indonesia. Sudah banyak melakukan gelaran Kampus Kebangsaan ini dari mulai Aceh sampai dengan Papua sana. Dan juga ada program prioritas lainnya seperti Sekolah Damai untuk kalangan anak anak sekolah yang saat ini masih menyasar ke anak SMA,” pungkasnya.