JAKARTA, Indotimes.co.id – Presiden Joko Widodo sedikit meluruskan kabar seputar aksi yang rencananya akan digelar pada 2 Desember mendatang. Kepada para jurnalis, presiden menerangkan bahwa aksi yang akan digelar tersebut bukanlah aksi unjuk rasa, melainkan doa bersama untuk negeri dan shalat Jumat berjamaah. Hal tersebut ia kemukakan sebagai jawaban dari pertanyaan jurnalis usai bertindak sebagai pembina upacara dalam Peringatan Hari KORPRI ke-45 di lapangan Monas, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.
“Bukan demo, tidak ada demo. Yang ada hanyalah doa bersama,” jawabnya.
Sebagaimana diketahui, pada 28 November 2016 kemarin, diperoleh kesepakatan antara Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan di Gedung MUI Jakarta tersebut di antaranya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Ma’ruf Amin, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir, Ketua FPI Habib Rizieq Syihab, dan perwakilan ulama Abdullah Gymnastiar.
“Akhirnya disepakati bahwa aksi 2 Desember akan dilaksanakan di Monas (Monumen Nasional) dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB,” kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam konferensi pers usai kesepakatan berlangsung. Aksi damai itu akan diisi kegiatan zikir, tausiah dan diakhiri dengan shalat Jumat. (dil)