JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar kegiatan yang sangat positif di penghujung tahun 2018. Bertempat di Theater Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (31/12) digelar Forum Pimpinan Kepemudaan.
Kegiatan yang dibuka resmi oleh Deputi II Kemenpora, Asrorun Ni’am ini, diikuti 150 peserta hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari beberapa organisasi kepemudaan di Indonesia.
Melihat tema dan besarnya harapan dari forum ini, ada empat materi atau sesi yang dibicarakan secara serius. Harapannya, dengan kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk membangun kesepahaman di tengah kondisi saat ini.
“Tak dimungkiri, saat ini sedang ada kondisi yang berbeda. Anak muda, pemuda, harus menjadi pembangun kesepahaman, sehingga perbedaan tak membuat perpecahan, tapi justru memperkaya pemahaman,” ujar Asrorun Ni’am dalam sambutannya.
Niam berpesan, agar pemuda bisa menjadi titk temu atau melting pot, sehingga bisa memunculkan gagasan visi kebangsaan. Kalau tidak, lanjutnya, minimal bisa mempertemukan kesepahaman untuk membangun visi kebangsaan bersama.
“Ini untuk menegaskan tanggung jawab kebangsaan secara bersama. Konsensus bersama harus tercipta, sebagai titik pijak,” tuturnya.
Menurut Niam, sebesar dan sejauh apapun perbedaan, kalau jelas titik pijaknya, maka bangsa ini pasti akan menemukan titik kembali.
“Kalau ada ragam perbedaan tapi tak tahu titik pijaknya, ini akan berbahaya. Nah, ini fungsi konsensus bersama itu yang akan dibangun dari kegiatan ini,” tandasnya.
Empat tema yang dibahas adalah visi pembangunan kepemudaan, pemuda dan partai politik dalam regenerasi kepemimpinan pemuda, pelajar bicara literasi digital, serta pemuda dan revolusi industri 4.0.