JAKARTA, Indotimes.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berharap Kursus Kepemimpinan Lanjut 2021 (KKL) dan Rapimnas II Pengurus Pusat Pemuda Katolik 2021 mampu menghasilkan pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menpora Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan, Jonni Mardizal, saat membuka KKL Pemuda Katolik secara virtual.
Tema, Pemuda Katolik Unggul Menuju Indonesia Maju dirasa tepat dan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh UU No.40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. “UU mengamanatkan agar pemuda Indonesia bisa maju. Yakni pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing,” kata Jonni Mardizal, saat membuka KKL dan Rapimnas II Pemuda Katolik mewakili Menpora Amali, Selasa (20/4) malam.
Jonni merasa yakin teman-teman pemuda Katolik telah memainkan peran sebagai pemuda yang diharapkan UU Kepemudaan itu. Banyak kegiatan yang telah dilakukan yang membangun spirit moral dan melakukan kontrol sosial dan agen perubahan di daerahnya masing-masing.
Program prioritas Kemenpora Tahun 2020-2024 seperti Pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan dan penguatan ideologi Pancasila dan karakter serta budaya bangsa diharapkan dapat menjadi panduan PP Pemuda Katolik kedepan.
“Pemerintah mengapresiasi apa yang telah dilakukan para Pemuda Katolik melalui kursus kepemimpinan lanjut ini. Dalam pembangunan bangsa pemuda Indonesia diharapkan mampu berjuang demi kemajuan bangsa, menjaga kemajemukan adat dan budaya, menjunjung tinggi persatuan bangsa, dan pemuda harus berani membela yang benar,” tutut Jonni.
“Pemuda kedepan harus memiliki nilai integritas, mempunyai niat yang baik untuk memimpin, punya pengetahuan dan networking yang luas serta berani mengambil keputusan pada saat yang tepat,” tambahnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa, menyampaikan, salah satu agenda strategis PP Pemuda Katolik adalah upaya peningkatan kualitas pemuda dalam rangka memanfaatkan bonus demografi. “Banyak hal yang masih perlu dilakukan pemerintah yang didukung Pemuda Katolik dalam rangka meningkatkan kualitas pemuda,” imbuhnya.
“KKL ini sebagai bagian komitmen Pemuda Katolik yang merupakan organisasi kader, bertanggungjawab untuk menghasilkan kader-kader Katolik yang berkualitas,” tandas Karolin.