TANGERANG, Indotimes.co.id – Kesadaran masyarakat untuk saling bantu dan menguatkan di tengah pandemi virus corona (COVID-19) ini semakin tinggi. Bantuan pun tak hanya mengalir ke kalangan petugas medis yang memang masih membutuhkan Alat Perlindungan Diri (APD). Namun beberapa pihak lain yang juga membutuhkan alat perlindungan, diantaranya adalah para petugas penggali makam , yang memakamkan jenazah para korban COVID-19.
Pekerja di lingkungan pemakaman khusus COVID-19 termasuk salah satu kelompok beresiko tertular. Kondisi inilah yang mendorong beberapa pihak menunjukkan kepeduliannya kepada mereka. Salah satunya adalah JHL Group melalui yayasan Merah Putih Kasih Fondation (MPKF) Peduli.
Grup usaha milik Jerry Hermawan Lo itu memberikan bantuan berupa puluhan APD berupa baju hazmat, ratusan masker, paket sembako dan air mineral kepada petugas penggali makam di TPU Buniayu, Sukamulya,Tangerang, Sabtu (18/4). TPU Buniayu telah ditetapkan sebagai pemakaman khusus COVID-19 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
Pemilik JHL Grup, Jerry Hermawan Lo mengatakan bantuan yang diberikan itu sebagai bentuk apresiasi untuk para penggali makam. Menurutnya para petugas itu telah ikut berjuang bersama-sama di tengah pandemi COVID-19.
“Mereka (penggali makam) telah membantu memakamkan jenazah para korban COVID-19 dengan layak. Tapi kadang keberadaan mereka ini luput dari perhatian kita. Padahal pekerjaan mereka juga sangat beresiko,” kata Jerry.
Jerry menambahkan, JHL Group tidak akan melupakan orang-orang yang berjuang demi kemanusiaan di tengah wabah ini. Salah satunya para penggali makam. “Kita tidak boleh mengabaikan keberadaan mereka (para penggali makam). Mereka sudah berjasa untuk kita semua,” imbuh Jerry.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah berterima kasih atas bantaun dan kepedulain dari JHL Grup terhadap para petugas penggali makam yang bertugas dengans epenuh hati dengan resiko yang berat pula.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada JHL Group yang telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk petugas pemakaman dan penguburan TPU Buniayu,” kata Iwan.
Dia berharap apa yang dilakukan JHL Grup juga diikuti pihak-pihak lainnya. “Semoga JHL Group semakin maju dan dilindungi Tuhan yang Maha Kuasa,” tandasnya.
Pada kesempatan itu Iwan juga memastikan jenazah yang dimakamkan di TPU Buniayu tidak akan berdampak negatif ke masyarakat sekitar. Apa yag mereka kerjakan sudah sesuai prosedur keamanan yang telah ditetapkan pemerintah terkait penguburan jenazah korban COVID-19.
“Proses penguburannya sudah sesuai dengan anjuran dari medis.Prosesi pemakaman di TPU Buniayu juga dilakukan sesuai protokol penanganan COVID-19,” kata Iwan.
Begitu juga para petugas pemakaman seluas 40 hektar itu juga menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menguburkan jenazah korban pandemi virus corona (COVID-19) ini.
Terpisah, pengamat kebijakan publik Azas Tigor Nainggolan menyambut positif apa yang sudah dilakukan JHL Group dalam memberikan alat pelindung diri dan sembako untuk sejumlah petugas penggali makam khusus COVID-19.
Menurutnya, hal itu bisa meningkatkan motivasi petugas di lapangan. “Karena tukang gali makam minim perhatian. Sangat penting untuk mensuport mereka. Secara ekonomi mereka juga berdampak. Banyak di antara mereka yang juga sulit kondisinya,” jelasnya.
Tigor menambahkan, biasanya yang diperlukan para petugas penggali malam adalah alat pelindung diri, makanan dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
Koordinator Forum Warga Kota Jakarta ini melanjutkan, langkah JHL Group ini bisa menjadi motivasi bagi perusahaan lain untuk berbagi dan mendukung penanganan COVID-19. “Dalam kondisi seperti ini koorporaai sama-sama harus berperan seperti yang dilakukan teman-teman dari JHL Group ini,” pungkas Tigor.