NEW YORK, Indotimes.co.id – Harga minyak pada perdagangan Jumat (5/6) atau Sabtu pagi WIB mengalami kenaikan tajam. Sebelumnya harga minyak mengalami penurunan hingga di titik terendah. Namun saat ini terjadi kenaikan harga minyak menyusul tingkat pengangguran AS menurun untuk Mei dan keputusan yang akan diambil OPEC.
Pada Sabtu ini OPEC akan meneruskan diskusi pada Sabtu tentang apakah akan memperpanjang rekor penurunan produksi.
Tercatat harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 2,31 dolar AS atau 5,8 persen, menjadi ditutup pada 42,30 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Patokan global Brent melonjak 19,2 persen pada minggu ini.
Sementara itu harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 2,14 dolar AS atau 5,7 persen, menjadi menetap pada 39,55 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Patokan AS WTI menguat 10,7 persen pada minggu ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan mengejutkan dalam tingkat pengangguran menjadi 13,3 persen pada bulan lalu dari 14,7 persen pada April.
Brent telah naik 17 persen sejak 29 Mei mencapai level tertinggi tiga bulan, dalam kisaran yang lebih nyaman bagi produsen seperti Rusia. Kontrak tersebut naik lebih dari dua kali lipat sejak mencapai level terendah 15,98 dolar AS per barel pada 22 April. Sementara itu, WTI naik 11 persen.
Kedua acuan itu menuju kenaikan minggu keenam, terangkat oleh penurunan produksi dan tanda-tanda peningkatan permintaan bahan bakar ketika negara-negara mengurangi pembatasan yang diberlakukan untuk melawan wabah Virus Corona baru.
“OPEC dan penurunan pengangguran AS mendorong pasar,” kata Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn di Chicago.
Menurut dia, jika melihat permintaan bahan bakar jet pulih, maka akan memberikan harapan ke depan. Flynn menambahkan, menunjuk pada pengumuman American Airlines Group Inc pada Kamis (4/6/2020) tentang peningkatan penerbangan AS pada Juli.