SOLO, Indotimes.co.id – Sebagai upaya untuk menciptakan suasana aman pada pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober 2024, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengajak seluruh pihak dan komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan perdamaian terhadap potensi ancaman radikalisme dan terorisme sejak dini.
Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI Roedy Widodo disela sela memimpin Rapat Koordinasi Pengamanan bidang Pencegahan Ancaman Terorisme dengan pihak terkait dan peninjauan Pos Komando Taktis (Poskotis) BNPT di Solo, Sabtu (5/10) malam.
“Dalam pelaksanaan Peparnas ke-XVII di Solo ini kita juga menggelar operasi imbangan ataupun kegiatan imbangan lain seperti dalam hal pemberdayaan masyarakat. Dimana kita siapkan mulai dari FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) -nya, Duta Damainya, Desa Siap Siaganya dan seluruh stakeholder ataupun komponen yang lain. Dengan ini kita meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama untuk menjaga dan mengamankan ancaman-ancaman ataupun potensi radikalisme dan terorisme,” ujar Mayjen Roedy Widodo.
Lebih lanjut Deputi I menjelaskan dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat tersebut pihaknya juga memberikan opini media dan publik, agar masyarakat Indonesia ini juga semakin dewasa untuk ikut menyukseskan pelaksanaan kegiatan Peparnas tersebut dan sudah bisa mengambil sikap dengan sebaiknya baiknya dalam menerima berbagai informasi.
“Dimana masyarakat kita kuatkan dengan kesadaran yang tinggi sehingga terbentuk suatu daya tahan, mulai dari ketahanan individu atau individu resilience, kemudian family resilience, lalu community resilience dan juga sampai dengan national resilience,” ujar alumni Akmil tahun 1990 ini.
DIharapkan denga kondisi ini bisa tercipta suatu daya tahan di seluruh wilayah Indonesia. Karena dengan ketahanan nasional yang tangguh dan kuat maka seluruh komponen masyarakat akan bisa mencegah dan mendeteksi secara dini segala potensi ancaman yang ada.
“Kita lakukan sedini mungkin, seoptimal mungkin dan semaksimal mungkin agar pelaksanaannya dapat dilakukan penangkalan dan penjagaan secara mandiri oleh masyarakat juga, sehingga terbangun suatu national resilience,” ujarnya.
Terkait dengan pengamanan pelaksanaan Perparnas dari ancaman radikalisme dan terorisme ini sendiri dirinya mengatakan bahwa BNPT telah berkolaborasi dengan kemitraan Kepolisian dari kewilayahan untuk persiapan penyelenggaraan pengawalan pengamanan Peparnas tersebut yang dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Minggu (6/10) malam. Dimana BNPT sendiri juga telah melakukan beberapa assessment terhadap beberapa objek.
“Kita persiapkan dengan sebaik-baiknya dan segala sesuatunya, termasuk gelar operasinya. Kita sudah melakukan assessment, yang mana kita laksanakan assessment kepada objek vital strategis, transportasi, dan juga assessment sistem keamanan lingkungan umum ataupun venue yang akan digunakan untuk pelaksanaan Peparnas besok,” katanya.
Selain itu dari pemantauan dan pelaksanaan investigasi di lapangan serta surveillance yang sudah dilakukan, sampai saat ini juga belum ditemukan adanya potensi-potensi ancaman ataupun gangguan terorisme yang akan terjadi.
“Namun demikian kita tetap selalu waspada dan kita tetap gelar sesuai dengan SOP pelaksanaan pengamanan tersebut,” kata Mayjen TNI Roedy Widodo mengakhiri.