JAKARTA,Indotimes.co.id – Kader HMI harus mampu bertransformasi menyiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0. Hal tersebut dikatakan Menteri dan () , saat menjadi nara sumber Kongres HMI XXXI 2021 secara virtual, Rabu (17/3).

Dalam kongres yang berlangsung di Asrama Haji Sukolilo Surabaya itu, Menpora Amali juga menyampaikan bahwa HMI sebagai Organisasi Kepemudaan atau lazim disebut OKP sebagai aturan pijakan adalah UU No.40/2009 yang mempunyai spesifikasi batasan usia dan wadah berhimpun.

“Dalam UU No.40/2009 disebutkan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun,” kata Zainudin.

“Selain itu penting diketahui bahwa OKP dibentuk berdasarkan kesamaan azas, agama, ideologi, minat dan bakat, atau kepentingan yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,” tambahnya.

Lebih lanjut, politikus pasrtai Golkar itu juga mengatakan sesuai data BPS 2019, bahwa kisaran usia 16-30 tahun berjumlah 24% dari 267 juta penduduk Indonesia, yakni sebanyak 64,19 juta jiwa, memiliki potensi besar sekaligus menghadapi agenda besar, di masa sekarang dan mendatang.

“Agenda besar yang dihadapi adalah pengangguran terdidik (para lulusan /PT yang belum dapat pekerjaan), tantangan kompetensi, variasi pekerjaan baru era digital, dan strategi menghadapi tantangan di masa kini dan masa mendatang,” ucap Zainudin.

Sebagai catatan akhir, kemampuan adaptif HMI menjadi tantangan tersendiri yang harus mampu dilahirkan dalam rekomendasi Kongres ke-31. dengan dapat dijabarkan dari 5 Program Prioritas 2020-2024, khususnya protas 3 dan 4, yaitu pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.

Ditambah penguatan ideologi dan karakter serta budaya bangsa dikalangan pemuda. “HMI harus mampu bertransformasi, banyak pilihan tidak melulu bicara ideologi tetapi juga penting tentang kewirausahaan. Untuk ideologi Pancasila sudah final menjadi kesepakatan para pendiri bangsa, sekarang tinggal penguatan untuk pembangunan berkelanjutan harus tetap mengakar pada karakter budaya bangsa,” pesannya.

Kongres ditengah suasana Pandemi Covid-19 pun menjadi perhatian Menpora, agar tetap disiplin protokol kesehatan dan agenda tepat waktu tidak berkepanjangan.

“Selamat berkongres, karena situasi pandemi hendaknya mengefisienkan waktu dan mengefektifkan agenda. Bijak, tepat waktu berdasarkan AD/ART HMI. Yakin usaha sampai,” tandasnya.