Menristek Dorong Pengembangan Ekosistem Riset dan Inovasi

Surabaya, Indotimes.co.id – Perkembangan teknologi yang begitu cepat mengakibatkan perubahan di berbagai aspek kehidupan, termasuk perkembangan industri. Memasuki era Industri 4.0, pemanfaatan cyber phisical system dengan konektivitas menggunakan internet of things banyak digunakan untuk membantu kecepatan, efisiensi, dan produktivitas dari suatu industri sesuai kebutuhan pelanggan.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Bambang PS Brodjonegoro mengatakan teknologi-teknologi yang akan banyak berkembang di era Industri 4.0, antara lain Artificial Intelligent, Internet of Things, Augmented Reality/wearable, Advanced Robotic, dan 3D Printing. Revolusi Industri 4.0 ini memungkinkan berkembangan ekonomi baru berbasis digital yang sekaligus melahirkan perubahan yang destruptif.

“Yang terpenting dalam memasuki era industri 4.0 tersebut, kita tidak hanya bicara tentang SDM yang kita butuhkan dimasa yang akan datang untuk mengadaptasi adanya pekerjaan yang hilang dan pekerjaan yang baru, tapi lebih dari itu adalah akan munculnya proses bisnis baru yang berbasis digital yang akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan produk berkualitas yang mampu untuk bersaing baik domestik maupun global,” ujar Menristek saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS) Ke-59 di Surabaya pada Minggu (10/9/2019). Hadir dalam acara tersebut Rektor ITS Mochamad Ashari, Plt Deputi Bidang Penguatan Inovasi Jumain Appe, Direktur Inovasi Industri Santosa Yudo Warsono, Kepala Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Nada Marsudi, para Dosen dan Mahasisw/i di lingkungan kampus ITS.

Baca Juga:  Arus Balik, Kapolri Pastikan Siapkan Strategi Urai Kepadatan di Jalan Tol dan Pelabuhan Bakauheni

Menristek juga mengunjungan Pusat Unggulan Iptek, Sistem Kontrol Otomotif (PUI SKO) Dan Teaching Industry Gesits, dimana saat ini Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tengah meneliti dan mengembangkan potensi natrium sebagai pengganti lithium. Natrium disebut lebih banyak daripada lithium di muka bumi, dan Inovasi ini dapat memproduksi baterai lithium secara lebih terjangkau. Pemanfaatan natrium itu didorong oleh Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro.

Menristek juga mengunjungi Research Center (PUI Kreatif Industri Dan Hasil Riset ITS), Bambang mengapresiasi perkembangan ITS yang telah berkontribusi melahirkan ratusan ribu lulusan sarjana serta menghasilkan produk – produk invensi dan inovasi untuk mendukung pembangunan nasional sekarang dan di masa yang akan datang.

Disamping itu, Bambang Brodjonegoro melihat Balai Hidrodinamika BPPT yang merupakan fasilitas rekayasa teknologi bidang perkapalan dan bangunan apung lainnya yang dilengkapi dengan fasilitas modern berskala industri dan terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga:  Pengamalan Pancasila: Memelihara Keberagaman dan Meniadakan Intoleransi

Fasilitas tersebut antara lain Towing Tank (TT), Manouvering Ocean Engineering Basin (MOB) dan Cavitation Tunnel (CT) serta fasilitas pendukung lainnya yaitu Bengkel Model Kapal, Bengkel Mesin, Bengkel Model Propeller dan Drawing Office. Dalam menjalankan fungsinya. Balai Teknologi Hidrodinamika mempunyai tugas melaksanakan pelayanan jasa pengujian bidang hidrodinamika untuk kapal dan bangunan apung lainnya.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia Bambang PS Brodjonegoro juga melihat Fasilitas Stem Cell, Dentolaser, Alergen dan Teaching Industry Rumput Laut di Universitas Airlangga.

Dalam rangka pelaksanaan strategi ini diperlukan dukungan penuh semua pihak untuk membawa hasil-hasil riset menjadi inovasi yang selanjutnya dikembangkan bisnis-bisnis baru atau membantu industri nasional dalam meningkatkan daya saingnya. Menurut Bambang, ITS telah membangun ekosistem inovasi yang sangat baik sehingga mampu menghasilkan karya – karya inovatif, contohnya: sepeda motor listrik Gesits, automatic identification system, alat bantu rehabilitasi pasien medik, dan lain-lain. Diharapkan ke depan akan lebih banyak produk inovasi yang dihasilkan.

Baca Juga:  Menpora Optimis Program Kewirausahaan Pemuda Tingkatkan IPP

Kemenristek/BRIN akan terus mendukung upaya penumbuhan budaya inovasi, serta menciptakan ekosistem inovasi nasional.

“Semoga apa yang kita cita-citakan bersama membangun manusia unggul dan Indonesia maju dapat kita raih bersama hingga memasuki tahun emas Indonesia pada tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia Merdeka,” lanjutnya.

Menristek berharap ITS terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi baru guna menghadapi tantang masa depan yang perubahannya sangat cepat. “Saya yakin seluruh civitas akademika ITS selalu siap dalam menghadapi tantangan perubahan sekarang dan dimasa yang akan datang sehingga ITS akan terus melahirkan sumber daya manusia unggul dan iptek untuk Indonesia maju,” pungkasnya.