JAKARTA, Indotimes.co.id – Sebagai upaya menciptakan iklim ekonomi inklusif, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem wirausaha ramah disabilitas. Salah satunya melalui kegiatan Entrepreneur Development Fire Talk Dare to Grow “ParaPreneur Day”, Senin (23/9).

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM A. H. Novieta dalam sambutannya mengatakan, di samping memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, ParaPreneur Day juga didesain untuk memberikan ruang dan akses bagi pelaku wirausaha disabilitas untuk tumbuh dan berkembang.

“Dalam perkembangannya, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam pengembangan wirausaha dan UMKM disabilitas baik dari sisi akses pembiayaan, pemasaran, dan digitalisasi. Namun yang terpenting adalah memberikan peluang serta akses bagi wirausaha dan UMKM disabilitas untuk membangun dan mengembangkan usaha tanpa diskriminasi,” kata Novieta.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2022, jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai 22,5 juta orang, di mana sekitar 241.561 penyandang disabilitas menjadi wirausaha.

Baca Juga:  Kemenkop UKM Fasilitasi Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah

“Artinya sebagai bagian dari 64 juta unit usaha di tanah air, wirausaha dan UMKM disabilitas telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional yakni pertumbuhan PDB dan penyerapan tenaga kerja,” ujar Novieta.

Bagi Novieta, pemberdayaan wirausaha dan UMKM penyandang disabilitas menjadi sangat penting untuk memastikan tidak ada satupun kelompok yang tertinggal dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurut Novieta, flagship program pengembangan kewirausahaan lain yang terintegrasi dan berkelanjutan yakni Program Pengembangan Lembaga Inkubator dan Inkubasi, Pengembangan Ekosistem Bisnis (eHub), Program Pembiayaan Wirausaha (Entrepreneur Financial Fiesta), dan Pendataan Wirausaha (Data Tunggal UMKM).

“Selain itu, Kemenkop UKM juga memberikan akses fasilitasi program lainnya seperti pengembangan kapasitas usaha dan literasi keuangan bagi UMKM disabilitas,” ujar Novieta.

ParaPreneur Day sendiri menjadi bentuk kerja sama antara Kemenkop UKM dengan salah satu peserta Entredev 2024 Parakerja yang bersinergi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), yang berupaya untuk membantu kesetaraan disabilitas tuli.

Baca Juga:  Permenkop 2/2024 Jadi Solusi Atasi Persoalan Laporan Keuangan Koperasi

“Harapannya ke depan Parakerja bisa berkreasi dalam berkolaborasi untuk kemandirian dan kemajuan usaha pelaku wirausaha disabilitas lebih luas lagi,” tutur Novieta.

Pada kesempatan yang sama, CEO Parakerja Rezki Achyana menyampaikan ParaPreneur Day dapat menjadi ajang kolaborasi yang mempertemukan berbagai pihak untuk mendukung tumbuhnya wirausaha dari komunitas tuli sehingga mampu mendukung perekonomian inklusif di tanah air.

“Kegiatan ini dapat memperkuat semangat berwirausaha dan menginspirasi teman-teman untuk berkembang, mengatasi tantangan, serta memanfaatkan peluang melalui inovasi dan strategi branding yang tepat, sekaligus mewujudkan inklusivitas dalam dunia usaha,” kata Rezki.

Kegiatan ParaPreneur Day sendiri diikuti oleh 65 peserta terpilih, dan berisi serangkaian acara mulai dari diskusi panel, mini training, hingga jejaring.