JAKARTA, Indotimes.co.id – Perpektif pemuda dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Begitulah judul seminar yang digelar Barisan Penegak Indonesia.
Raya (Bapindra) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Universitas Mathla’ul Anwar, Jakarta, Sabtu (29/12).
Ketua umum Bapindra, Drs. H. Khuzairin Ahmad Tandjung menjelaskan bahwa tema dalam seminar tersebut diambil karena pemuda adalah ujung tombak pembangunan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, harus ditanamkan kehidupan bernegara berlandaskan pancasila.
“Pemuda adalah ujung tombak bangsa ini. kita mempersiapkan kepemipinan itu dari pemuda yang nantinya akan menjadi calon-calon pemimpin nasional baik tingkat daerah maupun tingkat pusat melalui pancasila,” jelas Tandjung.
Menurut Tandjung di tahun poitik ini Pancasila itu harus lebih di intensifkan di tengah-tengah masyarakat. karena selama ini banyak masyarakat yang tidak tahu pancasila itu apa. Pancasila itu harus benar-benar sebuah acuan didalam membangun bangsa ini.
Dengan suara lantang dari atas podium, pria kelahiran Medan itu juga mengatakan bahwa, sila kelima yang berisi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ternyata belum berjalan dengan baik. Contohnya, lanjut Tandjung, ini adalah negara hukum yang artinya semua warga negara di mata hukum tidak ada perbedaan baik dari jabatannya maupun harta yang ia miliki.
“Karena dimata hukum semua harus setara dan sama dimana yang jahat harus mendapatkan hukuman. Hal inilah yang belum terjadi, artinya hukum masih tumpul ke atas. Makanya di tahun politik ini saya mengharapkan legislatif yang terpilih nanti harus benar-benar menjalankan pancasila itu dengan baik dan tidak ada lagi berita bohong (HOAX) yang membuat masyarakat terpecah belah,” tegasnya.
Diakhir pembicaraannya, ia juga meminta kepada Kemenpora untuk memberikan bantuannya jika ada organisasi yang ingin menggelar sebuah seminar dimana nantinya menjadi corong bagi masyarakat.
Tandjung menambahkan, dalam tubuh Kemenpora, selain olahraga ada juga pemuda. Pihaknya berharap agar Kemenpora memberikan bantuannya kepada organisasi rangka untuk membantu menjembatani corong dari masyarakat.
“Jadi setiap organisasi yang dibantu oleh Kemenpora harus menjadi corong dari Kemenpora itu sendiri. Karena keterbatasan terutama dalam menerapkan nilai-nilai pancasila, maka dibutuhkan organisasi yang memiliki kredibel sebagai kepanjangan dari lembaga kementerian untuk mendidik masyarakat terutama pemuda menjadi seorang pancasilais,” pungkas Tandjung.