JAYAPURA, Indotimes.co.id – Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua secara resmi ditutup Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Mandala, Kabupaten Jayapura, Papya, Sabtu (13/11) malam.
Upacara penutupan berlangsung semarak dengan menghadirkan berbagai acara mulai dari tarian, musik, hingga atraksi drone yang menghiasi langit Bumi Cenderawasih.
Banyak kesan bermakna sepanjang berlangsungnya pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas tersebut. Presiden Jokowi pun mengapresiasi berbagai pihak yang bahu membahu dalam menyelenggarakan Peparnas di Papua.
Terlebih lagi kinerja yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Papua yang secara serius membuat ajang pesta olahraga ini dapat terwujud.
Adanya usaha keras ini tentunya, menjadi faktor penting dalam kunci sukses penyelenggaraan Peparnas. “Kinerja pemerintah Papua luar biasa. Bukan hanya Torang Bisa, tetapi Torang Hebat,” ujar Jokowi.
Presiden juga mengucapkan selamat atas prestasi kontingen Papua yang sukses menjadi juara umum dengan dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun Peparnas Papua menjadi harapan baru Indonesia untuk lebih meningkatkan prestasi olahraga di pentas dunia.
Hal ini setelah banyaknya rekor yang tercipta di Peparnas Papua. Cabang olahraga atletik terdapat 96 pemecahan rekor Peparnas. Pun demikian cabang renang dengan 39 pemecahan rekor nasional dan Peparnas.
Ada pula dua pemecahan rekor ASEAN Para Games pada renang. Lalu dari cabor angkat berat terdapat 13 pemecahan rekornas.
Lebih menggembirakan lagi, sebagian besar rekor-rekor baru tersebut diukir oleh para atlet paralimpik debutan nasional. Seperti beberapa catatan rekor yang disumbang dari arena renang maupun atletik.
Peparnas Papua ini diikuti sebanyak 3.609 atlet dari 33 provinsi kecuali Sulawesi Barat. Atlet paralimpik nasional ini bertanding pada 12 cabang olahraga di 12 venue yang terdapat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
“Banyak rekor yang terpecahkan, banyak air mata yang terburai, karena tercapai cita-cita untuk mendapatkan prestasi yang di inginkan. Juga banyak emosi yang terpendam karena tidak mencapai target. Semua menjadi satu rangkaian, guna mewarnai semua ajang prestasi yang kita lalui bersama,” tandas Senny.