JAKARTA, Indotimes.co.id – Terobosan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menggenjot program pemerataan akses energi di seluruh wilayah Indonesia selama tahun 2017, mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan.
Beberapa program yang dinilai berhasil sesuai target yaitu capaian rasio elektrifikasi 95,35 persen, kontrak pengembangan kelistrikan yang bersumber pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 1,214 GW, capaian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 119 persen dan Pelaksanaan BBM Satu Harga di 57 titik.
“Kita berharap capaian dapat terus dilanjutkan sepanjang 2018. Hal ini menunjukan koordinasi yang dilakukan Menteri, Wakil Menteri ESDM beserta jajarannya sudah berjalan baik,” kata pengamat energi dan kebijakan publik Zulman Haris di Jakarta, Jumat (2/2).
Menurut dia, program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat seperti pelayanan kelistrikan dan BBM sangat berarti.
Selain itu, program strategis yang dilanjutkan secara nyata berupa kebijakan Menteri ESDM mampu mendorong perbaikan kehidupan ekonomi rakyat di berbagai daerah.
“Program penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), pembangunan jarigan gas kota sepanjang 383.065 Sambungan Rumah (SR), pembagian paket konverter sebanyak 17.081 unit merupakan hal yang sangat strategis dan bisa memenuhi kebutuhan rakyat,” ujar Zulman Haris.
Di samping itu, menurut dia, Kementeria ESDM berhasil dalam menjaga kesinambungan kinerja industri minyak dan gas (migas). Terbukti pada 31 Januari 2018 lalu, terdapat 10 blok migas yang ditawarkan Kementerian ESDM dengan skema gross split sudah laku dan diminati pelaku industri hulu migas.
“Hal ini menambah tren positif dan makin bergairahnya sektor hulu migas. Sehingga bakal memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara,” kata Zulman.
Hingga akhir tahun lifting migas sudah melebihi dari target APBN-P tahun ini sebesar 1,97 juta barrels oil equivalent per day (boepd). Jika didetailkan, target APBN-P 2017 minyak mencapai 815.000 barel per hari (bph) dan gas 6.440 mmscfd. “Ini menjadikan pendapatan negara mencapai di atas target,” kata Zulman Haris.
Sebelumnya, Pimpinan Komisi VII DPR RI Herman Khoeron menyatakan, Komisi VII dalam rapat kerja (raker) baru-baru ini mengapresiasi atas langkah-langkah penting yang berhasil melaksanakan beberapa kebijakan di tahun 2017.
Menurut dia, capaian kontrak pengembangan kelistrikan yang bersumber pada Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 1,214 GW dan program-program lainnya sesuai dengan target.
Dia juga mengapresiasi penyelesaian amandemen kontrak sebanyak 68 PKP2B hingga penataan 9.074 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang telah disampaikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. (Rio)