Santi Delliana Raih Predikat Cumlaude untuk Gelar Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta

JAKARTA,Indotimes.co.id – Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta kembali mengadakan Sidang Promosi Doktor dalam rangka penganugerahan gelar Doktor Ilmu Komunikasi kepada Santi Delliana.

Sidang Promosi Doktor  yang berlangsung, Jumat (2/9) tersebut, Dr. Santi Delliana  merupakan doktor ke-103 dengan memperoleh predikat Dengan Pujian/Cumlaude.

Sidang promosi yang mengangkat judul disertasi “Komunikasi Seksual, Dialektika Relasional Pasangan Suami Isteri” dipimpin oleh Ketua Sidang Ibu Dr. Marlinda Irwanti Poernomo, SE, MM. dengan sekretaris sidang Dr. Morissan, S.H., M.A., Promotor dan Co Promotor, Prof. Dr. Ahmad Sihabuddin, M.Si. dan Dr. Mikhael Dua, dengan dosen penguji sidang disertasi, Prof. Dr. Alo Liliweri, MS., Dr. Mirza Ronda, M.Si., Dr. Titi Widaningsih, M.Si., dan Dr. Puji Lestari, M.Si.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Teori Dialektika Relasional dari Leslie Baxter dan Barbara Montgomery, dapat disimpulkan bahwa relasi adalah suatu hubungan yang melibatkan minimal 2 pihak yang berbeda. Dalam konteks relasi dalam perkawinan hubungan yang terjadi adalah hubungan dua pribadi yang berbeda untuk bersama-sama membangun dan mencapai tujuan bersama.
Selain pembahasan penelitian berdasarkan 4 asumsi teori, ditemukan satu tambahan asumsi untuk melengkapi proses relasi dalam hubungan.

Baca Juga:  Jelang Demo 4 November, Jokowi Terima Pengurus Ormas Islam di Istana

Ketika dua atau lebih berelasi, maka proses adaptasi pasti terjadi. Proses adaptasi ini menyangkut 5 hal pokok. Pertama, adaptasi terhadap kebutuhan. Relasi berangkat dari sebuah kebutuhan personal, entah kebutuhan sosial, kebutuhan ekonomi dan masih banyak lagi. Yang kedua, adaptasi terhadap harapan. Dalam suatu relasi, pribadi yang terlibat pastilah memiliki harapan akan sesuatu dan dalam semua aspek kehidupan. Yang ketiga, adaptasi terhadap kehendak. Dua pribadi yang berelasi pasti memiliki kehendak personal. Masing-masing kehendak ini dipertemukan untuk menjadi kehendak bersama. Keempat, adaptasi terhadap kebiasaan baik budaya dan perilaku. Manusia lahir dalam lingkungan yang membentuk perilaku dan budaya secara unik. Yang kelima, adaptasi terhadap pemahaman akan sesuatu hal. Tentu masing-masing pribadi memiliki pemahaman dan pengertian akan sesuatu hal dalam hidup secara berbeda. Kualitas adaptasi dan berhasil atau gagalnya adaptasi yang akan menentukan apakah relasi akan menjadi relasi yang harmonis atau justru disharmoni.

Baca Juga:  Akademisi: Berlakukan Dulu UU KPK, Baru Tempuh JR

Namun dalam menjalin suatu hubungan tentunya selalu ada permasalahan yang terjadi dalam perjalanan membangun hubungan yang baik. Permasalahan tersebut bisa berbentuk tensi atau kontradiksi dari kedua belah pihak. Akan tetapi kontradiksi tersebut bisa terselesaikan apabila ada strategi komunikasi atau perbaikan yang bisa dijalankan demi menyatukan kembali sebuah hubungan.

Santi selain meneliti, dia juga mendapatkan kepercayaan menjadi Editorial Boards pada Jurnal Efiesiensi di Universitas Negeri Yogyakarta, Jurnal Ilmiah di Publipreneur Polimedia Jakarta, Jurnal Valuasi (JV) Universitas Bina Bangsa, dan Jurnal FPPTI Pusat. Selain itu Santi juga mendapatkan sertifikasi pada Penulis Non Fiksi, Pustakawan dan Asesor Kompetensi Pustakawan.

Sementara karir sebagai dosen tetap Ilmu Komunikasi baru dijalaninya sejak Tahun 2019 di Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis. Sebagai seorang dosen, Santi mulai tertarik untuk mendalami komunikasi antar pribadi khusus komunikasi seksual. Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya fenomena komunikasi seksual yang ditemui.
Hal tersebut mendorong Santi untuk membuka kanal komunikasi yang diberi nama Bincang Intim di Instagram dan Youtube. Predikat sebagai ‘Tante Intim’ melekat pada sosok Santi Delliana, karena ketertarikannya pada penelitian-penelitian tentang komunikasi seksual pasangan suami isteri. Hal inilah yang menjadi penguat langkahnya untuk mengambil Pendidikan Doktoral di Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid dan menyelesaikannya.

Baca Juga:  Antisipasi Propaganda Khilafah yang Menumpangi Isu Nasional

Pada tahun ini Santi juga berhasil mendapatkan Hibah Penelitian dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan skema penelitian Penelitian Disertasi Doktor (PDD) dan Penelitian Dosen Pemula. Pada sidang terbuka beberapa sponsor dilibatkan mulai dari Bincang Intim, HR +62, gedeBOOK by Dani Vardiansyah, PT Kalbe Farma, Diva, Hevit c, Xonce, Svetlyn, Nata Academy, dan Geofakta. Keberhasilan dan kesuksesan Santi Delliana, sebagai dosen, peneliti dan pustakawan tidak lepas dari dukungan keluarganya.

Semoga apa yang dihasilkan sekarang ini akan membawa hasil yang positif bagi Universitas Sahid dan Perkembangan Ilmu Komunikasi di Indonesia.