JAKARTA, Indotimes.co.id – Sebanyak sepuluh Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan total nilai US$ 1.249.078.779 ditandatangani saat pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024 hari ini, Rabu (14/8).
Selain itu, penandantanganan kontrak pengadaan RIG, pengembangan lapangan dan maintenance turbin.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutan acara tersebut mengatakan, rantai suplai industri hulu migas harus terus diperkuat, untuk memastikan kelancaran proyek strategis nasional, yang bermuara pada ketahanan energi nasional.
Pelaksanaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024 yang melibatkan para pemangku kepentingan diharapkan menghasilkan solusi konkret untuk menjawab tantangan industri hulu migas yang semakin kompleks.
“Selain memperkuat rantai suplai industri hulu migas, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 ini juga perlu memberikan penekanan pada optimalisasi penggunaan produk dalam negeri. Optimalisasi ini termasuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” katanya.
Dwi Soetjipto menjelaskan, tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, mengingat adanya sejumlah pekerjaan besar yang akan berjalan dalam waktu yang bersamaan. Pekerjaan tersebut termasuk proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.
“Melalui penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi, SKK Migas berkepentingan memastikan bahwa proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi nasional,” katanya.
Berikut 10 PJBG yang ditandatangani di pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024:
1. Amandemen PJBG antara Saka Energi Muriah Ltd dengan PT Perusahaan Gas Negara
2. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang dengan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
3. Amandemen PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Igas utama
4. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Indo Bharat Rayon
5. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pelangi Cakrawala Losarang
6. PJBG antara PT Pertamina EP dengan PT Pertamina Gas
7. PJBG antara Pertamina EP dengan PT Sindangkasih Multi Usaha Kabupaten Majalengka
8. PJBG antara PT PEP Cepu dengan PT Perusahaan Negara Tbk
9. PJBG antara Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. dan PT Energi Maju Abadi dengan PT PLN (Persero) dan PT PLN Energi Primer Indonesia
10. PJB LPG antara Petrogas (Basin) Ltd dengan PT Pertamina Patra Niaga
Tantangan Industri
Supply Chain & National Capacity Summit 2024 mengangkat tema ‘Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building’. Event ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi dan mempersiapkan industri hulu migas menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Pada acara pembukaan, hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri ESDM, Arifin Tasrif sebagai pembicara kunci. Acara ini juga dihadiri Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, para eksekutif perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama, pucuk pimpinan industri penunjang hulu migas nasional.
Salah satu agenda penting yang berlangsung di hari pertama adalah Leadership Talks dan COO Forum, yang mengangkat tema ‘Navigating Challenges: Leadership Perspectives in Future Oil and Gas Industry’. Para pimpinan perusahaan di sektor migas tersebut berbagi pandangan tentang solusi untuk menghadapi tantangan industri hulu migas ke depan.
Pada event ini, SKK Migas menandatangani beberapa Nota Kesepahaman (MoU) yang akan mendukung optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, termasuk kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian.
“Kami menandatangani sejumlah MoU antara lain dengan PT. Pertamina Patra Niaga untuk optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, serta MoU dengan CITILINK dan PT. Pelita Air Services untuk penyediaan jasa angkutan udara. Penandatanganan MoU ini akan memperkuat ekosistem rantai suplai proyek hulu migas di Indonesia,” kata Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko.
Intinya, lanjut Rudi, event ini menjadi ajang berkolaborasi antara SKK Migas, KKKS, vendor lokal dan internasional, serta institusi perbankan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan seperti fluktuasi harga, perubahan regulasi, dan ketidakpastian pasar yang sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal (global).
Supply Chain & National Capacity Summit 2024 merupakan puncak rangkaian pre event SCM Summit yang telah diadakan di Surabaya dan Batam pada bulan Juni dan Juli kemarin. Event di Jakarta ini akan melanjutkan momentum positif yang telah tercipta di Surabaya dan Batam.