Sistem Resi Gudang Cianjur Jadi Percontohan Petani

CIANJUR, Indotimes.co.id –  Menteri Perdagangan Enggartiasto, menilai Sistem Resi Gudang (SRG) Cianjur, Jawa Barat patut menjadi contoh bagi daerah lain karena dinilai berhasil dalam mengelola sistem sehingga keberadaanya dapat membantu petani di wilayah sekitar.

“SRG Cianjur paling siap dan kami anggap berhasil dalam melakukan sistem tersebut, sehingga kita mengembangkan sistem Pasar Lelang Komoditi (PLK) SRG di wilayah ini, meskipun SDM-nya masih belum maksimal, namun akan kita tingkatkan,” kata Enggar dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Sebelumnya, Enggar mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam peluncuran SRG dan PLK di Pendopo Cianjur.

Enggat mengatakan, PLK terpadu yang berbasis internet dan terintegrasi dengan SRG. Ke depan akan dapat membantu pemerintah dalam menjaga pasokan pangan komoditas, menekan inflasi dan stabilisasi harga pangan akan berimbang.

Sistem lelang online yang didukung dengan integrasi Sistem Informasi Resi Gudang dan Sistem Informasi Harga akan menghilangkan batasan dalam peradagangan komoditas.

Baca Juga:  Mercedes Benz Klaim X-Class Lebih Mewah

“Cakupan pasar lelang menjadi lebih luas dan bersifat nasional, sehingga dapat memunculkan pembentukan harga yang lebih baik dan transfaran serta menciptakan efisiensi mata rantai perdagangan,” katanya.

Dia menambahkan, integrasi tersebut dapat meningkatkan daya saing komoditas Indonesia di pasar lokal maupun pasar global dan mencukupi kebutuhan pangan daerah.

Selain itu, juga mengoptimalkan nilai jual komoditas yang ditransaksikan sehingga pendapatan petani sebagai produsen akan lebih meningkat.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pentingnya pengendalian inflasi daerah.

Menurut dia, terintegrasinya SRG dan PLK dapat memperlancar distribusi pangan sehingga akan menekan inflasi.

“Implementasi SRG dan PLK secara nasional dapat membantu pemerintah dalam mengendalikan ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan,” katanya.

Selama ini pemerintah bersama Bank Indonesia, kata dia, secara aktif mengembangkan SRG dan PLK di daerah karena fluktuasi harga komoditas pangan berkontribusi signifikan terhadap tingkat inflasi daerah.

Baca Juga:  Duta Damai dan Duta Santri Mata Telinga dan Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme

Selanjutnya, tingkat infalsi daerah akan menentukan berapa besar inflasi nasional.

“Kami sangat mendukung dengan apa yang dibuat kemendag. Kami yakin integrasi SRG ke dalam kegiatan PLK melalui sistem aplikasi pasar lelang terpadu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya. (Ram)