SURABAYA, Indotimes.co,id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( Migas) berkomitmen untuk terus mengoptimalkan fungsi supply chain management (SCM) atau manajemen rantai pasok guna memperkuat industri hulu migas dalam mencapai visi 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kubik per hari.

Untuk itu, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan, SKK Migas kembali menggelar rangkaian Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 (IOG SCM Summit 2024) setelah absen selama 9 tahun.

“Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan menggelar Pre IOG SCM Summit 2024 di Surabaya ini pada 10-11 Juni 2024 ini dengan tema technology and digitalization,” kata Rudi Satwiko dalam Laporan Penyelenggara di Surabaya, Senin (10/6).

Wakil Kepala Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam sambutan pembukaan mengatakan, fungsi SCM menjadi ujung tombak dalam mendukung prodhksi migas Tanah Air.

“Dalam pengelolaan barang dan jasa KKKS, SKK Migas selalu menodorong keterlibatan yang lebih banyak dari industri dan dalam negeri. Selain dapat meningkatkan kemampuan kapasitas nasional dalam mendukung ketahanan suplai, juga memberikan efek berganda atau multiflier effect sehingga dapat menumbuhkan nasional,” ujar Shinta Damayanti.

Baca Juga:  Gross Split Pertaruhkan Cadangan dan Produksi Migas

Lebih jauh dia juga mengatakan, diperlukan antara SKK Migas, KKKS, dan pemangku kepentingan dalam rangka pengeboran jangka panjang yang telah dituangkan dalam Long Term Program (LTP) demi menunjang kegiatan usaha hulu migas yang efektif dan efisien khususnya dalam kegiatan SCM.

Peresmian SPEKTRUM IOG 4.0

Pada kesempatan ini, Wakil Kepala SKK Migad Shinta Damayanti didampingi Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono juga meresmikan Sistem Pemetaan Kolaboratif Tata Ruang Hulu Migas atau SPEKTRUM IOG 4.0 dengan mengaktifkan Wilayah Kerja migas sebagai sumber data dan informasi geospasial yang dapat diakses melalui kolaborasi data connection antara SKK Migas dan KKKS.

Pembukaan acara dihadiri oleh para pemangku kepentingan industri hulu migas seperti KKKS, para pelaku industri penunjang hulu migas, kelompok usaha , lembaga dan akademisi, termasuk perwakilan pemerintahan .

Baca Juga:  Bertentangan UUD 45, Permen Gross Split Bakal Menuai Gugatan di PTUN

Menurut Rudi Satwiko, SPEKTRUM adalah sistem pemetaan kolaboratif yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tata ruang sektor hulu migas. Sistem ini memungkinkan sinkronisasi dan harmonisasi peta dari berbagai bidang kerja, yang integrasi dengan peta OneMap dan Kebijakan Satu Peta Nasional.

“Penerapan SPEKTRUM memudahkan pemetaan dan pengelolaan data ruang, serta mendukung kolaborasi antar pemangku kepentingan industri hulu migas nasional. Inovasi ini tentunya mendorong kemajuan industri hulu migas melalui adopsi teknologi canggih dan digitalisasi,” ujar Rudi.

Pengguna utama sistem ini adalah SKK Migas, Kontraktor Kontrak (KKKS), dan para pemangku kepentingan industri hulu migas, khususnya yang berada di pemerintah. SKK Migas menjadi penghubung dan penyedia Infrastruktur Geospasial Dasar (IGD). Sementara itu, KKKS berperan sebagai penyelenggara simpul jaringan Informasi Geospasial Tematik (IGT) hulu migas di wilayah kerja masing-masing.

“Data dapat diakses oleh SKK Migas untuk pencarian, penyajian, pengunduhan, dan pengolahan secara real time. Dengan adanya jaringan informasi geospasial yang komprehensif, pengelolaan tata ruang hulu migas lebih efisien dan efektif,” ujar Rudi.

Baca Juga:  Cegah Pencucian Uang, SKK Migas Gandeng PPATK

Implementasi SPEKTRUM dimulai dengan blueprint arsitektur dan Tata Kerja (PTK) SPEKTRUM IOG 4.0. Targetnya, 60 persen wilayah kerja hulu migas akan terkoneksi dengan sistem ini pada tahun 2025.

Selain peluncuran inovasi teknologi SPEKTRUM, hari pertama Pre IOG SCM Summit Surabaya dihadiri sejumlah narasumber yang mendiskusikan peranan digitalisasi dalam rantai suplai hulu migas. Para tamu undangan juga berkesempatan meninjau booth para pelaku industri hulu migas, termasuk pabrikan, vendor dan booth UMKM pendukung aktivitas hulu migas di area Jawa Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa).

Setelah di Surabaya, Pre IOG SCM Summit 2024 juga akan digelar di Batam pada 3-4 Juli 2024 dengan mengangkat tema “Collaboration and Market Intelligence”. Puncak acara sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan IOG SCM Summit 2024 akan diadakan di Jakarta, pada 14-16 Agustus 2024 dengan mengusung tema “SCM Evaluation/Integration Navigating The Future”.