Walikota dan Ketua TP PKK Kota Pekalongan Terima Penghargaan MKK dari BKKBN

Semarang, Indotimes.co.id –  Bertolak ke Kota Pekalongan, Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K)., menyematkan penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) kepada Walikota Pekalongan H. Achmad Afzan Arslan Djunaid, S.E. dan Ketua TP PKK Kota Pekalongan Hj. Inggit Soraya, S.Sn. Hal ini diberikan atas komitmen dan keseriusannya dalam upaya aktif menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Pekalongan.

Penyematan yang diberikan langsung oleh dr. Hasto ini berbarengan dengan Grand Final Duta GenRe Kota Pekalongan, Sabtu (23/09/2023) di Hotel Howard Jhonson, Kota Pekalongan.

“Kami ucapkan selamat kepada Walikota dan Ibu telah meraih penghargaan MKK, dan itu menjadi teladan bagi kita semua,” ungkap dr. Hasto sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Walikota Pekalongan telah aktif dalam menyukseskan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Komitmen ini ia wujudkan kedalam dukungan berupa adanya program BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting), Makan Bareng Bumil, SABER AKI AKB (Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Bayi), GEMARI (Gemar Makan Ikan), Rumah Singgah Gizi, dan Lakondik.

Baca Juga:  PWI Jaya: Hendry Ch Bangun Bukan Anggota PWI Lagi

“Stunting di Pekalongan kita selalu mencari penyebabnya. Periksa hamil di Puskesmas gratis, merupakan salahsatu upaya kami menekan stunting,” kata Walikota Pekalongan.

Ia juga mengupayakan adanya sinergi gotongroyong antar lembaga, sehingga percepatan penurunan stunting bisa cepat dan tepat. Maka ia melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perlindugan Masyarakat Perempuan Perlindungan Anak, serta TNI dan POLRI.

“Kota Pekalongan memiliki komitmen tinggi yang ini juga bekerjasama dengan TNI. Sehingga ibu hamil, bayi yang dikandung mendapat gizi seimbang supaya anaknya menjadi generasi hebat,” ungkap Walikota Pekalongan, H. Achmad Afzan Arslan Djunaid, SE.

Di hadapan finalis Duta GenRe Kota Pekalongan, ia juga berharap pemuda pemudi Pekalongan bisa lebih aktif dan membawa nama baik Kota Pekalongan.

Begitupun Ketua TP PKK, ia mengoptimalkan perannya melalui Bunda GenRe dengan aktif mengedukasi dan menyiapkan remaja remaja yang berwawasan, tidak menikah dini, dan menjadi remaja yang lebih produktif dan terencana.

Baca Juga:  Pengamat Kebijakan Publik Nilai Aksi Tendang Pintu Komisioner KIP Tak Etis Dan Bisa Dipidana

Ia juga menjadi Bunda Literasi, Bunda PAUD, Duta Penurunan Stunting. Semua peran yang ia dapatkan kemudian di optimalkan dengan maksimal dalam upaya menyukseskan program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting.

Selain pemberian penghargaan oleh Kepala BKKBN, pada kegiatan ini juga berlangsung pembacaan komitmen deklarasi “One Day One Egg” oleh Sekda Kota Pekalongan, yang mana deklarasi ini dilakukan oleh seluruh kepala OPD di Kota Pekalongan.

Kepala BKKBN optimis Kota Pekalongan bisa terus menekan angka stunting, dan mampu mencapai target nasional di tahun 2024. SSGI mencatatkan pada tahun 2022 angka prevalensi stunting Kota Pekalongan adalah 23,1 persen. Hal ini masih menjadi PR agar bagaimana upaya untuk bisa mencapai 14 persen pada tahun 2024 bisa terwujud.

“Penduduk Pekalongan ada 300 ribu lebih. Karena rata rata wanita melahirkan 2 anak, maka hanya ada 16 per 1000 wanita hamil. Sehingga perbulan yang hamil rata rata 400 orang, dan per hari 16 orang hamil. Dari angka itu kemungkinan yang beresiko stunting ada 4 ibu hamil. Maka kita punya TPK, GenRe, Babinsa, Babinkamtib, kita keroyok 4 orang hamil ini sampai jadi tidak beresiko melahirkan anak stunting,” kata dr. Hasto.

Baca Juga:  Karafuru Carnival Jadi Destinasi Rekreasi Keluarga: Mulai dari Balon Raksasa, Hingga Adu Skill dan Memenangkan Exclusive Merchandise di Carnival Games

dr. Hasto juga mendukung program provinsi Jawa Tengah, dengan adanya “Jo Kawin Bocah” dan “Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng”. Menurutnya, adanya program ini terbukti mampu menekan terjadinya stunting di Jawa Tengah, begitupun dengan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

“Jika kehamilan dikontrol betul, nanti akan hilang stuntingnya,” kata dr. Hasto menekankan kepada seluruh hadirin.

Dengan kondisi Kota Pekalongan saat ini, adanya komitmen dari Walikota juga pejabat pemangku kebijakan, dr. Hasto optimis bahwa Stunting di Kota Pekalongan bisa diatasi dan berada dibawah 14 persen pada tahun 2024.